Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya akan
membahas materi tentang Kimia Dasar yaitu Pengantar analisis kualitatif.
Berikut penjelasan tentang analisis kualitatif :
A. Pengembangan Metode Analisis Kualitatif
Metode
analisis kualitatif “sistem H2s”
mula-mula dikembangkan oleh van Bergman kemudian oleh Fresenius, Treadwell, dan
Noyes yang didasarkan atas pengendapan sulfide dalam larutan dengan pH
tertentu.
B. Pemisahan dan Identifikasi
Ada
dua aspek penting dalam analisis kualitatif yaitu pemisahan dan identifikasi.
Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, keasaman, dan kebasaan, pembentukan
senyawa kompleks, oksidasi, reduksi, sifat mudah menguap, serta ekstraksi.
1.
Pemisahan
Kation-kation
yang akan dianalisis, perlu dipisahkan secara sistematik. Kation-kation ini
dibagi dalam golongan-golongan dan selanjutnya dibagi menjadi komponennya.
Berdasarkan perbedaan sifat kimianya dalam asam klorida dan H2S
sebagai pereaksi golongan, kation-kation dibagi dalam lima golongan yaitu :
Golongan I : Ag+, Pb+,Hg2+
Golongan II : Pb2+, Hg2+,
Cu2+, Bi2+, As3+, AsO 43-,
Sb3+, SbO43-, Sn2+,Sn4+
Golongan III : Fe2+, Fe3+,
Al3+, Cr3+, Ni2+, Co2+, Mn2+,
Zn2+
Golongan IV : Ca2+, Sr2+,
Ba2+
Golongan V : Mg2+, Na+, K+,
NH4+
Dari
kelarutan garam-garam dapat disimpulkan aturan kelarutan seperti yang dibahas
dibawah ini.
Aturan
kelarutan
kelarutan garam-garam dalam air adalah
sangat penting dalam analisis kualitatif.
1. Semua
garam klorida, bromide, dan yodida melarut dalam air, kecuali garam timbal,
perak, dan merkuri (I), Garam merkuri (II), yodida tidak melarut dalam air.
Timbal klorida melarut dalam air panas.
2. Semua
garam nitrat, nitrit, klorat, dan asetat melarut dalam air.
3. Semua
garam kalium, natrium, dan ammonium melarut dalam air, kecuali (NH4)2PtCl6,
K2PtCl6, KHC4H4O6, K3Co(NO2)6,
Na2SiF6, dan NaSb(OH)6 agak sukar melarut.
4. Semua
oksida dan hidroksida tidak melarut dalam air, kecuali oksida dan hidroksida
logam alkali, sedangkan oksida dan hidroksida dari barium, stronsium, dan
kalsium agak melarut dalam air.
5. Semua
garam sulfide, kecuali sulfide dari unsur alkali dan alkali tanah tidak melarut
dalam air.
6. Garam
sulfat dari barium, stronsium, dan timbal tidak melarut dalam air dan asam.
Kalsium sulfat sedikit melarut dalam air. Garam sulfat yang lain melarut dalam
air.
7. Semua
karbonat, fosfat, borat, oksalat, kromat, arsenat, heksasianoferat (III),
kecuali garam alkali tidak melarut dalam air atau sangat sedikit melarut dalam
air, CaCrO4, dan MgCrO4 agak melarut dalam air. Garam ini
melarut dalam asam encer.
8. Semua
sianida tidak melarut dalam air, kecuali sianida dari logam alkali dan merkuri
(II).
9. Kecuali
garam logam alkali semua silikat tidak melarut dalam air.
2.
Identifikasi
Setelah ion-ion dipisahkan, ion-ion perlu
diidentifikasi untuk meyakinkan keberadaan ion tersebut. Hal ini dilakukan
dengan menggunakan reaksi identifikasi, reaksi pengenal, reaksi penentuan,
Pengenalan ini dapat diketahui dengan :
a.
Warna
Warna larutan misalnya :
1) Untuk
mengidentifikasi adanya ion Fe3+, jika larutan diberi larutan SCN-
akan menghasilkan FeSCN2+ yang berwarna merah.
2) Untuk
menemukan adanya ion Mn2+, larutan diberi pereaksi HNO3
dan NaBiO3 kemudian dipanaskan sehingga akan memberikan warna ungu
karena terbentuk MnO4 yang berwarna ungu.
b.
Pembentukan
endapan atau melarutnya endapan
1) Untuk
menentukan adanya ion Pb2+, larutan diberi asam H2SO4
encer. Endapan putih PbSO4 terbentuk jika terdapat Pb2+.
2) Ion
Pb2+ dapat juga ditentukan dengan ion CrO42- yang
menghasilkan endapan PbCrO4. Endapan ini melarut dalam larutan NaOH.
c.
Endapan
yang berwarna
1) Ion
Na+ menghasilkan endapan jika ditambahkan pereaksi Z-uranil asetat
2) Ion
Ba2+ dan Ion Sr2+ menghasilkan endapan kromat yang
berwarna kuning.
d.
Adsorpsi
zat warna
Pada pewarnaan tekstil digunakan prinsip
adsorpsi. Pada proses ini serat tekstil diberikan mordan seperti alumunium
hidroksida dan mordan akan bergabung dengan zat warna. Gabungan ini disebut “lake”
pada analisis kualitatif prinsip ini digunakan untuk menentukan beberapa ion
misalnya :
1) Al(OH)3
dengan alumunium menghasilkan warna merah
2) Mg(OH)2 dengan
magneson menghasilkan warna biru.
3) Mg(OH)2
dengan titan kuning menghasilkan warna merah jambu.
Demikian pembahasan mengenai Analisis kualitatif. Semoga materi tersebut dapat dipahami dan memberikan manfaat. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Daftar Pustaka :
Achmad, H. 2012. Kimia Analitik Kualitatif. Bandung : PT
Citra Aditya Bakti
0 Komentar untuk "Analisis Kualitatif"
Silahkan berkomentar sesuai artikel