Blog for Learning

| lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan dan jawaban | definisi | jenis-jenis dan contoh-contoh | informasi lainnya |

Powered by Blogger.

Pages

Analisis Kualitatif


Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya akan membahas materi tentang Kimia Dasar yaitu Pengantar analisis kualitatif. Berikut penjelasan tentang analisis kualitatif :

                                        https://www.google.com
 

A.    Pengembangan Metode Analisis  Kualitatif
Metode analisis kualitatif “sistem H2s” mula-mula dikembangkan oleh van Bergman kemudian oleh Fresenius, Treadwell, dan Noyes yang didasarkan atas pengendapan sulfide dalam larutan dengan pH tertentu.
B.     Pemisahan dan Identifikasi
Ada dua aspek penting dalam analisis kualitatif yaitu pemisahan dan identifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, keasaman, dan kebasaan, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi, reduksi, sifat mudah menguap, serta ekstraksi.
1.      Pemisahan
Kation-kation yang akan dianalisis, perlu dipisahkan secara sistematik. Kation-kation ini dibagi dalam golongan-golongan dan selanjutnya dibagi menjadi komponennya. Berdasarkan perbedaan sifat kimianya dalam asam klorida dan H2S sebagai pereaksi golongan, kation-kation dibagi dalam lima golongan yaitu :
Golongan I : Ag+, Pb+,Hg2+
Golongan II : Pb2+, Hg2+, Cu2+, Bi2+, As3+, AsO 43-, Sb3+, SbO43-, Sn2+,Sn4+
Golongan III : Fe2+, Fe3+, Al3+, Cr3+, Ni2+, Co2+, Mn2+, Zn2+
Golongan IV : Ca2+, Sr2+, Ba2+
Golongan V : Mg2+, Na+, K+, NH4+
Dari kelarutan garam-garam dapat disimpulkan aturan kelarutan seperti yang dibahas dibawah ini.
Aturan kelarutan
kelarutan garam-garam dalam air adalah sangat penting dalam analisis kualitatif.
1.      Semua garam klorida, bromide, dan yodida melarut dalam air, kecuali garam timbal, perak, dan merkuri (I), Garam merkuri (II), yodida tidak melarut dalam air. Timbal klorida melarut dalam air panas.
2.      Semua garam nitrat, nitrit, klorat, dan asetat melarut dalam air.
3.      Semua garam kalium, natrium, dan ammonium melarut dalam air, kecuali (NH4)2PtCl6, K2PtCl6, KHC4H4O6, K3Co(NO2)6, Na2SiF6, dan NaSb(OH)6 agak sukar melarut.
4.      Semua oksida dan hidroksida tidak melarut dalam air, kecuali oksida dan hidroksida logam alkali, sedangkan oksida dan hidroksida dari barium, stronsium, dan kalsium agak melarut dalam air.
5.      Semua garam sulfide, kecuali sulfide dari unsur alkali dan alkali tanah tidak melarut dalam air.
6.      Garam sulfat dari barium, stronsium, dan timbal tidak melarut dalam air dan asam. Kalsium sulfat sedikit melarut dalam air. Garam sulfat yang lain melarut dalam air.
7.      Semua karbonat, fosfat, borat, oksalat, kromat, arsenat, heksasianoferat (III), kecuali garam alkali tidak melarut dalam air atau sangat sedikit melarut dalam air, CaCrO4, dan MgCrO4 agak melarut dalam air. Garam ini melarut dalam asam encer.
8.      Semua sianida tidak melarut dalam air, kecuali sianida dari logam alkali dan merkuri (II).
9.      Kecuali garam logam alkali semua silikat tidak melarut dalam air.
2.      Identifikasi
Setelah ion-ion dipisahkan, ion-ion perlu diidentifikasi untuk meyakinkan keberadaan ion tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan reaksi identifikasi, reaksi pengenal, reaksi penentuan, Pengenalan ini dapat diketahui dengan :
a.      Warna
Warna larutan misalnya :
1)      Untuk mengidentifikasi adanya ion Fe3+, jika larutan diberi larutan SCN- akan menghasilkan FeSCN2+ yang berwarna merah.
2)      Untuk menemukan adanya ion Mn2+, larutan diberi pereaksi HNO3 dan NaBiO3 kemudian dipanaskan sehingga akan memberikan warna ungu karena terbentuk MnO4 yang berwarna ungu.
b.      Pembentukan endapan atau melarutnya endapan
1)      Untuk menentukan adanya ion Pb2+, larutan diberi asam H2SO4 encer. Endapan putih PbSO4 terbentuk jika terdapat Pb2+.
2)      Ion Pb2+ dapat juga ditentukan dengan ion CrO42- yang menghasilkan endapan PbCrO4. Endapan ini melarut dalam larutan NaOH.
c.       Endapan yang berwarna
1)      Ion Na+ menghasilkan endapan jika ditambahkan pereaksi Z-uranil asetat
2)      Ion Ba2+ dan Ion Sr2+ menghasilkan endapan kromat yang berwarna kuning.
d.      Adsorpsi zat warna
Pada pewarnaan tekstil digunakan prinsip adsorpsi. Pada proses ini serat tekstil diberikan mordan seperti alumunium hidroksida dan mordan akan bergabung dengan zat warna. Gabungan ini disebut “lake” pada analisis kualitatif prinsip ini digunakan untuk menentukan beberapa ion misalnya :
1)      Al(OH)3 dengan alumunium menghasilkan warna merah
2)      Mg(OH)2 dengan magneson menghasilkan warna biru.
3)      Mg(OH)2 dengan titan kuning menghasilkan warna merah jambu.


Demikian pembahasan mengenai Analisis kualitatif. Semoga materi tersebut dapat dipahami dan memberikan manfaat. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Daftar Pustaka :
Achmad, H. 2012. Kimia Analitik Kualitatif. Bandung : PT Citra Aditya Bakti

0 Komentar untuk "Analisis Kualitatif"

Silahkan berkomentar sesuai artikel

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top