Assalamualaikum
Wr.Wb
Kali
ini saya akan membahas materi tentang Fungi. Berikut penjelasan tentang materi
tersebut :
https://www.thoughtco.com
Fungi
adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk
nutrisinya (sumber karbon dan energi). Bila sumber nutrisi tersebut diperoleh
dari bahan organik mati, maka fungsi tersebut bersifat saprofit. Fungsi saprofit mendekomposisi sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang kompleks dan menguraikannya menjadi zat yang lebih
sederhana. Dalam hal ini fungsi bersifat
menyuntungkan sebagai elemen daur ulang yang vital. Beberapa fungsi juga
bersifat menguntungkan karena merupakan bahan makanan, misalnya cendawan (mushroom) dan beberapa fungsi dapat bersimbiosis dengan
akar tanaman tertentu yang membantu penyerapan air dan mineral tanah oleh akar.
Simbiosis ini dikenal dengan nama mikoriza. Beberpa fungsi dapat bersifat
parasit dengan memperoleh senyawa organik dari organisme hidup. Dalam hal ini
fungsi bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada manusia, hewan,
maupun tanaman.
Ilmu
yang mempelajari fungsi disebut mikologi. Ilmu ini mempelajari struktur sebagai
dasar identifikasi fungi, mengeksplorasi daur hidup fungi karena fungi
diidentifikasi dari tahap seksual daur hidupnya, serta mempelajari kebutuhan
nutrisi fungi. Pada fungi ada dua istilah yaitu kapang(mold) yang merupakan fungi
yang berfilamen dan multiseluler, dan khamir (yeast) yaitu fungi berupa
sel tunggal dengan pembelahan sel melalui pertunasan.
Identifikasi
khamir serupa dengan identifikasi bakteri, yaitu dengan melalui tes biokimia,
sedangkan identifikasi kapang didasarkan pada kenampakan fisik
(morfologi),termasuk karakteristik koloni dan spora reproduktif.
1. Morfologi fungi
Khamir
(yeast) merupakan fungi bersel satu (uniseluler), tidak berfilamen, berbentuk
oval atau bulat, tidak berflagela, dan berukuran lebih besar dibandingkan sel
bakteri, dengan lebar berkisar 1-5 mm dan panjang berkisar 5-30 mm. Pada
kapang, tubuh kapang (thallus) dibedakan menjadi dua bagian yaitu miselium
dan spora. Miselium hifa yang berfungsi untuk mendapatkan nutrisi disebut hifa
vegetatif. Sedangkan bagian hifa yang berfungsi sebagai alat reproduksi disebut
hifa reproduktif atau hifa udara (aerial
hypha), karena pemanjangannya mencapai bagian atas permukaan media tempat
fungi ditumbuhkan.
Terdapat
tiga macam morfologi hifa yaitu :
1.
Aseptat (coenocytic hypha), yaitu
hifa yang tidak memiliki dinding sekat (septa)
2.
Septat hifa (hifa bersekat) dengan
sel-sel uninukleat. Septa membagi hifa menjadi ruang-ruang yang berisi 1 inti,
dan pada tiap sekat terdapat pori-pori yang memungkinkan perpindahan inti dan
sitoplasma dari satu ruang ke ruang lainya.
3.
Septa dengan ruang-ruang yang berisi lebih dari 1 inti (multinukleat)
2. Reproduksi fungi
Fungi
bereproduksi baik secara aseksual dengan pembelahan, pembentukan tunas dan
spora, maupun secara seksual dengan peleburan inti dari kedua induknya. Pada
pembelahan, sel akan membagi diri membentuk dua sel yang sama besar, sedangkan
pada pertunasan (budding), sel anak
tumbuh dari penonjolan kecil pada sel induk.
Khamir bereproduksi dengan pertunasan. Beberapa khamir menghasilkan
tunas yang tidak dapat melepaskan diri sehingga membentuk sel-sel rantai
pendek, disebut pseudohifa.
Spora
fungi dibentuk dari hifa udara atau aerial hypae dan dapat berupa spora seksual
ataupun spora aseksual. Spora aseksual dibentuk oleh hifa dari satu individu
fungi. Bila spora aseksual bergeminasi spora tersebut akan menjadi fungi yang
secara genetik identik dengan induknya. Spora seksual dihasilkan dari fusi dua
inti dengan tipe seks yang berlawanan dari satu spesies fungi yang sama.
Produksi spora seksual fungi lebih jarang dibandingkan spora aseksual. Fungi
yang tumbuh dari spora seksual akan memiliki karakteristik genetik kedua
induknya.
Macam-macam
spora aseksual :
1.
Konidiospora (konidium),berupa spora
satu sel ataupun multisel, nonmotil, tidak terdapat dalam kantung, dan dibentuk
diujunh hifa (konidiofor). Konidium
kecil bersel satu disebut mikrokonidium dan konidium besar bersel banyak
disebut makrokonidium. Contohnya Aspergillus
sp
2.
Sporangiospora, merupakan spora bersel satu, terbentuk didalam kantung yang
disebut sporangium pada ujunh hifa udara (sporangiosfor).
Aplanospora merupakan sporangaiospora nonmotil dan zoospora merupakan jenis
yang motil dengan adanya flagela. Contohnya Rhizopus
sp
3.
Arthrospora (oidium) yaitu spora
bersel satu yang terbentuk melalui terputusnya sel-sel hifa.
4.
Klamidospora merupakan spora bersel satu yang berdinding tebal dan sangat
resisten terhadap kondisi lingkungan yang buruk, terbentuk dari sel hifa
somatik.
5.
Blastospora, yaitu spora aseksual yang muncul dari pertunasan pada sel khamir.
Demikian pembahasan mengenai Fungi. Semoga materi
tersebut dapat dipahami dan memberikan manfaat. Sekian dari saya, kurang
lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Daftar pustaka :
Pratiwi, S.T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Yogjakarta :
Erlangga
0 Komentar untuk "Fungi"
Silahkan berkomentar sesuai artikel