Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya akan membahas materi tentang Pengukuran
bagian 2. Berikut penjelasan tentang materi tersebut :
https://ww.google.com
B. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah
besaran yang dapat diturunkan atau didefinisikan dari besaran pokok. Satuan
besaran turunan disesuaikan dengan satuan besaran pokoknya. Salah satu contoh
besaran turunan yang sederhana ialah luas. Luas merupakan hasil kali dua
besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Oleh karena itu luas merupakan
turunan dari besaran panjang.
Luas = panjang x lebar
= besaran panjang x besaran panjang
Satuan Luas =
meter x meter
=
meter persegi (m2)
Besaran turunan yang
lain misalnya volume. Volume merupakan kombinasi tiga besaran panjang, yaitu
panjang, lebar, dan tinggi. Volume juga merupakan turunan dari besaran panjang.
Adapun massa jenis merupakan kombinasi besaran massa dan besaran volume. Selain
itu, massa jenis merupakan turunan dari besaran pokok massa dan panjang.
gambar
C. Dimensi Besaran
1. Dimensi besaran pokok
dan besaran turunan
Dimensi adalah cara
penulisan suatu besaran dengan menggunakan symbol (lambing) besaran pokok. Hal
ini berarti dimensi suatu besaran menunjukan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran
pokok. Apapun jenis satuan besaran tesebut, misalnya satuan panjang dapat
dinyatakan m, cm, km, atau ft, keempat satuan ini mempunyai dimensi yang sama
yaitu L.
Di dalam mekanika,
besaran pokok panjang, massa, dan waktu merupakan besaran yang terdiri bebas
satu sama lain, sehingga dapat berperan sebagai dimensi. Dimensi besaran
panjang dinyatakan dalamL, besaran massa dalam M, dan besaran waktu T.
Persamaan yang dibentuk oleh besaran-besaran pokok tersebut haruslah konsisten
secara dimensional, ayitu kedua dimensi pada kedua ruas harus sama. Dimensi
suatu besaran yang dinyatakan dengan lambing huruf tertentu. biasanya diberi
tanda [ ].
Dimensi dari besaran
turunan dapat disusun dari dimensi besaran-besaran pokok.
https://www.google.com
D. Alat Ukur
1. Alat ukur besaran
panjang
Alat-alat ukur panjang
yang dipakai untuk mengukur panjang suatu benda antara lain mistar, rollmeter,
jangka sorong, dan micrometer sekrup.
a.
mistar
Mistar/penggaris berskala terkecil 1 mm mempunyai ketelitian 0,5
mm. Ketelitian pengukuran menggunakan mistar/penggaris adalah setengah nilai
skala terkecilnya.
Dalam setiap pengukuran dengan menggunakan mistar, diusahakan
kedudukan pengamat (mata) tegak lurus dengan skala yang akan diukur. Hal ini
untuk menghindari kesalahan penglihatan (paralaks). Paralaks yaitu kesalahan
yang terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan mata pengamat
tidak tepat.
b.
Rollmeter (Meter Kelos)
Rollmeter merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung, dengan
panjang 25-50 meter. Meteran ini dipakai oleh tukang bangunan atau pengukur
lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter sampai 0,5 mm. Meteran ini
biasanya dibuat dari plastic atau pelat besi tipis.
c.
Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan utnuk mengukur panjang,
tebal , kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda
dnegan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu
rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap dilengkapi dengan skala
utama, sedangkan pada rahang sorong terdapat skala nonius atau skala Vernier.
Skalanonius mempunyai panjang 9mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat
ketelitian 0,1 mm.
Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong berdasarkan angka pada
skala utama ditambah angka pada skala nonius yang dihitung dari 0 sampai dengan
garis skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama.
d.
Skala Sekrup
Mikroskop sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relative
tipis, misalnya kertas, seng, dan karbon. Pada micrometer sekrup terdapat dua
macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar (nonius).
1)
skala tetap (skala utama)
skala tetap terbagi dalam satuan millimeter (mm). Skala ini
terdapat pada laras dan terbagi menjadi dua skala yaitu skala atas dan skala
bawah.
2)
skala putar (skala nonius)
skala
putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat berputar dan dapat bergeser
ke depan atau ke belakang. Skala ini terbagi menjadi 50 skla atau bagian ruas
yang sama. Satu putaran pada skala ini menyebabkan skala utama bergeser 0,5mm.
Jadi satu skala pada skala putar mempunyai nilai 1/50x0,5mm. Ukuran ini
merupakan batas ketelitian micrometer sekrup.
Demikian pembahasan mengenai Pengukuran bagian Semoga materi
tersebut dapat dipahami dan memberikan manfaat. Sekian dari saya, kurang
lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Daftar pustaka :
Sumarsono, Joko. 2009. Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2 Komentar untuk "Pengukuran bagian 2"
Artikel yang sangat bangus banget, Thanks yaa guys
Berita Bola Terbaik Dan Terpopuler
Terima kasih kk untuk Artikelnya....
Bagi pecinta sepak bola silahkan Kunjungi Artikel kami
Indonews - Wembley, Menjadi Stadion Utama Piala Eropa 2020 Mendatang
Silahkan berkomentar sesuai artikel