Blog for Learning

| lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan dan jawaban | definisi | jenis-jenis dan contoh-contoh | informasi lainnya |

Powered by Blogger.

Pages

Penginderaan Jauh bagian 2

Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya akan membahas materi tentang Penginderaan Jauh bagian 2. Berikut penjelasan tentang materi tersebut :
                               https://www.seputarilmu.com
C. Jenis Citra Inderaja
Citra merupakan gambar hasil rekaman sensor yang diletakan pada wahana. Citra inderaja terbagi menjadi citra foto dan citra non foto.
1.      Citra foto
Citra foto merupakan gambar yang dihasilkan dari sensor kamera dan detektornya adalah film negative. Untuk merekam objek sasaran kamera ditempatkan pada wahana tertentu seperti balo udara atau pesawat terbang. Citra foto dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis warna, spektrum elektromagnetik, jenis kamera, posisi sumbu kamera dan jenis wahanya.
a.       Jenis warna
Menurut jenis warnanya, citra foto dapat dibedakan menjadi citra foto warna asli (true color) dan warna hitam putih (tone color). Citra foto dengan menggunakan warna asli akan sesuai dengan warna objek sebenarnya sedangkan citra hitam putih akan menghasilkan warna gelap dari putih hingga hitam.
b.      Spektrum elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetiknya, citra foto dapat dikategorikan sebagai berikut :
1)      Foto ultraviolet
Foto ultraviolet menggunakan spektrum elektromagnetik dengan panjang gelombang 0,02-0,4µm. Citra ultraviolet dicirikan dengan perbedaan gradasi warna yang mencolok dan paling baik digunakan untuk mendeteksi pencemaran di air dan tumpahan minyak laut.
2)      Foto ortokromatik
Foto ortokromatik menggunakan spektrum elektromagnetik sinar tampak dari biru hingga hijau yaitu dengan panjang gelombang 0,4-0,56 µm. Keunggulan foto ortokromatik yaitu kemampuan gelombang tersebut memiliki daya tembus pada objek yang ada di bawah permukaan laut yang jernih.
3)      Foto pankromatik
Foto pankromatik menggunakan spektrum elektromagnetik seluruh sinar tampak dari 0,4-0,7 µm. Hasil foto pankromatik sesuai dengan kemampuan mata manusia dalam melihat warna. Objek yang terekam dengan menggunakan foto pankromatik akan berwarna sesuai dengan warna aslinya.
4)      Foto inframerah
Foto inframerah menggunakan spektrum inframerah saluran dekat panjang gelombang 0,7-1,2 µm. Gelombang inframerah dapat menembus lapisan daun pada tumbuhan sehingg jaringan dalam daun akan terlihat dengan baik. Citra inframerah sering digunakan dalam kegiatan militer untuk mendeteksi keberadaan musuh.
c.       jenis kamera
Menurut jenis kameranya, penginderaan jauh dapat menggunakan kamera tunggal dan kamera jamak. Citra kamera tunggal dibuat oleh satu kamera dan daerah yang terekam sensor tergambar dalam satu lembar foto. Citra kamera jamak yaitu gambar yang diperoleh dari susunan beberapa rekaman baik dari satu kamera atau lebih.
d.      Berdasarkan posisi sumbu kameranya, citra dapat dibedakan menjadi citra tegak (vertical) dan citra condong (oblique). Citra tegak diperoleh jika sudut kamera/sensor tegak lurus membentuk sudut 900 dengan permukaan objek sedangkan citra condong diperoleh jika posisi sensor membentuk sudut miring misalkan 450 terhadap objek. Ciri yang Nampak pada citra untuk mengetahui posisi sensor pada saat perekaman adalah dengan melihat bayangan pada objek. Jika terdapat bayangan maka bisa dipastikan sumbu sensor adalah miring.
e.       Wahana yang digunakan
Berdasarkan wahana yang digunakan citra dapat dibedakan menjadi citra foto udara dan citra foto satelit. Citra foto udara diperoleh dari pesawat atau balon udara sedangkan citra satelit diperoleh dari perekaman satelit di luar angkasa.
2.      Citra Non foto
Citra non foto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera melainkan dengan pemindaian (scanning). Citra non foto dibedakan atas adasar spektrum elektromagnetiknya, Jenis sensor yang digunakan dan wahana yang digunakan.
a.       Spektrum elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetiknya citra non foto terbagi dua yaitu citra inframerah termal dan citra radar. Citra inframerah termal yaitu citra yang dihasilkan dari penggunaan spektrum elektromagnetik inframerah termal. Pemanfaatan citra inframerah termal ini contohnya adalah untuk menentukan lokasi penyebaran titik api pada kebakaran hutan. Citra radar adalah citra yang dihasilkan dari pancaran gelombang mikro (microwave). Gelombang mikro memiliki kemampuan untuk merekam objek pada waktu siang dan malam hari, menembus kabut dan awan. Penggunaan gelombang mikro biasanya untuk merekam keadaan cuaca suatu wilayah.
b.      Sensor yang digunakan
Berdasarkan sumber sensor yang digunakan, citra non foto terbagi menjadi citra tunggal dan citra multispektral. Citra tunggal berarti citra yang dihasilkan dari penggunaan sensor tunggal. Citra multispektral yaitu citra yang dihasilkan dari penggunaan lebih dari satu sensor. Penggunaan beragam jenis sensor dikarenakan masing-masing sensor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya ketika akan mendeteksi keberadaan titik api pada kebakaran hutan maka tidak hanya menggunakan sensor panas saja namun membutuhkan jenis sensor lain seperti sensor pendeteksi gas CO2.
c.       Wahana
Ditinjau dari jenis wahana, citra non foto terbagi menjadi citra dirgantara dan citra satelit. Citra dirgantara yaitu citra yang dihasilkan oleh wahana yang beroperasi di lapisan atmosfe bawah seperti pesawat udara, balon udara, dan helicopter. Citra satelit adalah citra yang dihasilkan dari wahana satelit yang beroperasi di luar atmosfer bumi.
Demikian pembahasan mengenai Penginderaan Jauh bagian 2. Semoga materi tersebut dapat dipahami dan memberikan manfaat. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Daftar pustaka :
Setiawan, agnas. 2018. Membuka Wawasan dengan Geografi.Yogjakarta : Deepublish


0 Komentar untuk "Penginderaan Jauh bagian 2"

Silahkan berkomentar sesuai artikel

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top