Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya akan
membahas materi tentang Manusia sebagai makhluk budaya. Berikut penjelasanya
secara rinci.
https:// dokumen.tips
A
A. Hakikat
manusia sebagai makhluk budaya
Manusia
adalah salah satu makhluk Tuhan di dunia. Makhluk hidup di alam fana ini ada
empat macam,yaitu alam, tumbuhan, binatang, dan manusia. Sifat-sifat yang
dimiliki keempat makhluk Tuhan tersebut sebagai berikut :
1. Alam
memiliki sifat wujud
2. Tumbuhan
memiliki sifat wujud dan hidup
3. Binatang
memiliki sifat wujud, hidup, dan dibekali nafsu
4. Manusia
memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu serta akal budi.
Akal
budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak
dimiliki makhluk lain. Kelebihan manusia dibanding makhluk lain terletak pada
akal budi. Anugerah Tuhan akan akal budilah yang membedakan manusia dari
makhluk lain. Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang
dimiliki. Berpikir merupakan perbuatan operasional dari akal yang mendorong
untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Jadi,
fungsi dari akal adalah berpikir. Karena manusia dianuegerahi akal maka manusia
dapat berpikir, kemampuan berpikir manusia juga digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah hidup yang dihadapinya.
Budi
berarti juga akal. Budi berasal dari Bahasa sansekerta budh yang artinya akal.
Budi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah bagian dari kata hati yang
berupa panduan akal dan perasaan dan yang dapat membedakan baik-buruk sesuatu.
Budi dapat pula berarti tabiat, perangai, dan akhlak. Sutan Takdir Alisyahbana
mengungkapkan bahwa budilah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu
hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian
objektif terhadap objek dan kejadian.
Dengan
akal budinya, manusia mam[u menciptakan mengkreasi, memperlakukan,
memperbaharui, memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan sesuatu yang ada
untuk kepentingan hidup manusia. Contohnya, manusia bisa membangun rumah,
membuat aneka masakan, menciptakan beragam jenis pakaian, membuat alat
transportasi, sarana komunikasi, dan lain-lain. Binatang pun bisa membuat rumah
dan mencari makan, akan tetapi rumah dan makanan suatu jenis binatang tidak
pernah berubah dan berkembang. Rumah burung (sarang) dari dulu sampai sekarang
tetap saja wujudnya, tidak ada pembaharuan dan peningkatan. Manusia dengan
kemampuan akal budinya bisa memperbarui dan mengembangkan sesuatu untuk
kepentingan hidup.
Kepentingan
hidup manusia adalah dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Secara umum,
kebutuhan manusia dalam kehidupan dapat dibedakan menjadi dua. Pertama,
kebutuhan yang bersifat kebendaan (sarana-prasarana) atau badan/ragawi atau
jasmani/biologis. Contohnya adalah makan, minum, bernapas, istirahat, dan
seterusnya. Kedua, kebutuhan yang bersifat rohani atau mental atau psikologi.
Contohnya adalah kasih sayang, pujian, perasaan aman, kebebasan, dan lain
sebagainya.
Abraham
Maslow seorang ahli psikologi, berpendapat bahwa kebutuhan manusia dalam hidup
dibagi menjadi 5 tingkatan. Kelima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.
1. kebuthan
fisiologis (physiological needs). kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar,
primer, dan vital. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari
organisme manusia. Seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal,
sembuh dari sakit, kebutuhan seks, dan sebagainya.
2. Kebutuhan
akan rasa aman dan perlindungan (safety and security needs). Kebutuhan ini
menyangkut perasaan, seperti bebas dari rasa takut, terlindung dari bahaya dan
ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dan
sebagainya.
3. Kebutuhan
sosial (social needs). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan dicintai,
diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota, kelompok, rasa setia
kawan, kerja sama, persahabatan, interaksi, dan sebagainya.
4. Kebutuhan
akan penghargaan (esteem needs). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan dihargainya
kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat, dan sebagainya.
5. Kebutuhan
akan aktualisasi diri (self actualization). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan
untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas,
ekspresi diri, prestasi, dan sebagainya.
Dengan
akal budi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya
adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun
manusia lainya. Manusia adalah pencipta kebudayaan.
Demikian pembahasan Manusia sebagai makhluk budaya. Semoga materi tersebut dapat dipahami dan memberikan manfaat. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Daftar Pustaka :
Herimanto & Winarno.(2008). Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta
: PT. Bumi Aksara
0 Komentar untuk "Manusia Sebagai Makhluk Budaya"
Silahkan berkomentar sesuai artikel