Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya akan
membahas materi tentang Morfologi Bunga. Berikut penjelasan tentang materi
tersebut :
https://www.perpusku.com
A.
Bunga
Tumbuhan
dapat memperbanyak diri atau berkembangbiak, baik secara vegetatif (aseksual)
maupun generatif (seksual). Organ tumbuhan yang merupakan alat perkembangbiakan
sangat bermacam-macam. Karena itu alat perkembangbiakan tumbuhan dibedakan
dalam dua golongan, yaitu alat perkembangbiakan vegetatif, dimana organ
tumbuhan dapat menjadi individu baru tanpa adanya peristiwa perkawinan
(peleburan sel kelamin jantan dan betina), dan alat perkembangbiakan generatif,
melalui peristiwa perkawinan.
1. Struktur
Bunga
Apabila tumbuhan batang
suatu tumbuhan terhenti, maka ruas-ruas batang akan memendek. Daun-daun akan
tersusun sangat rapat. Biasanya daun yang tersusun sangat rapat tersebut akan
bermetamorfosis atau termodifikasi menjadi bunga.
Walaupun bunga merupakan
modifikasi dari batang dan daun, bunga merupakan struktur pokok tumbuhan,
sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan. Bunga berasal dari kuncup bunga (alabastrum atau gemma florifera). Tunas
yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya pertumbuhanya akan
terhenti, teremodifikasi menjadi tangkai dan dasar bunga.Sementara, daun-daunya
masih tetap bersifat seperti daun, walaupun bentuk dan warnanya yang berubah.
Struktur bunga secara
umum terdiri dari tangkai bunga, dasar bunga, perhiasan bunga dan organ
reproduktif. Tangkai bunga (pedicellus)
merupakan bagian bunga yang memiliki sifat batang yang jelas, umumnya berwarna
hijau. Dasar bunga (receptaculum)
merupakan ujung tangkai bunga yang melebar.
Perhiasan bunga merupakan modifikasi dari
daun, yang terdiri dari kelopak (calyx)
dan mahkota (corolla),. Sedangkan
organ reproduktif terdiri dari organ reproduktif jantan yang disebut benang
sari (stamen) dan organ reproduktif
betina yang disebut putik (pistillum).
2. Jumlah
dan Letak Bunga
Untuk mengetahui jumlah
bunga, dapat dihitung dalam satu batang. Karena batang berkembang menjadi
beberapa cabang, biasanya suatu jenis tumbuhan memiliki banyak bunga, sehingga
disebut sebagai planta multifloris. Tumbuhan berbunga tunggal dapat ditemukan
pada bunga lili (Lilium sp), bunga
coklat (Zephyranthes rosea), tapak
dara (Catharanthus roseus), dan
sebagainya.
Jika dalam satu batang
tumbuhan hanya memiliki satu bunga, bunga biasanya terletak di ujung batang.
Jika bunga dalam satu batang berjumlah banyak, biasanya bunga terletak di ujung
batang atau cabang-cabangnya, dapat pula terletak di ketiak daun. Jadi menurut
letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga di ujung batang (flos terminalis) dan bunga di ketiak daun (flos axillaris).
Bunga pada ujung batang
misalnya pada bunga tapak dara (Cathanranthus
roseus), kumis kucing (Ortosiphon sp),
soka (Ixora javanica), kembang merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan
sebagainya. Sedangkan bunga di ketiak daun misalnya pada bunga kenanga (Cananga odorata), rosela (Hibiscus sabdariffa), dan sebagainya.
Selain itu, bunga dapat
tersusun terpencar atau terpisah-pisah (flores
sparsi), misalnya pada kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis), kenanga (Cananga
odorata), dan sebagainya. Ada juga yang berkumpul membentuk suatu rangkaian
dengan susunan yang beraneka ragam, sehingga dikenal dengan bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescentia). Contoh
bunga majemuk dapat ditemukan pada bunga nyirih (Xylocarpus granatum), Kumis kucing (Orthosiphon sp), soka (Ixora
javanica), dan sebagainya.
3. Bunga
Majemuk (Anthotaxis/Inflorescenta)
Bila daun majemuk terdiri
dari banyak helaian daun dalam satu tangkai bunga, bunga majemuk juga merupakan
kumpulan beberapa bunga tunggal dalam satu tangkai bunga.
a) Struktur
bunga majemuk
struktur bunga majemuk terdiri dari :
1. Bagian-bagian
yang bersifat seperti batang atau cabang
Struktur ini meliputi ibu tangkai
merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk. Ibu tangkai
bunga dapat bercabang, atau sama sekali tidak bercabang. Selain ibu tangkai
bunga ada juga tangkai bunga (pedicellus),
yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
2. Bagian-bagian
yang bersifat seperti daun
Struktu ini meliputi daun-daun pelindung (bractea), daun tangkai (bracteole), seludang bunga (spathe), daun-daun pembalut (bractea involucralis, involucrum),
kelopak tambahan (epicalyx),
daun-daun kelopak (sepalae), daun-daun
mahkota (petalae), dan daun-daun
tenda bunga (tepalae).
3. Organ
reproduktif
Seperti halnya dengan struktur bunga tunggal, pada
bunga majemuk juga ditemukan organ reproduktif yang terletak pada setiap 1
tangkai bunga penyusun bunga majemuk tersebut. Organ reproduktif tersebut
adalah benang-benang sari (stamen) dan
putik (pistillum).
Demikian pembahasan
mengenai Morfologi Bunga. Semoga materi tersebut dapat dipahami dan memberikan
manfaat. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Daftar Pustaka :
Rosanti,
D. 2013. Morfologi Tumbuhan.
Palembang : Erlangga
0 Komentar untuk "Morfologi Bunga "
Silahkan berkomentar sesuai artikel