Blog for Learning

| lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan dan jawaban | definisi | jenis-jenis dan contoh-contoh | informasi lainnya |

Powered by Blogger.

Pages

Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit
Assalamu’alaikum Wr Wb. Kali saya akan membahas materi tentang Sejarah, yaitu mengenai Kerajaan Majapahit. Disini akan dijelaskan tetang  kerajaan. Berikut penjelasannya.

Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang Kerajaan Majapahit sebagian besar berupa kitab sastra, antara lain sebagai berikut.
  • Kitab Pararaton yang menceritakan tentang raja-raja Singosari dan raja-raja Majapahit.
  • Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365 menjelaskan tentang keadaan kora Majapahit, daerah jajahannya, dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya.
  • Kitab Sundayana yang menjelaskan tentang Perang Bubar.
  • Kitab Usaha Jawa yang menjelaskan tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar.

Sumber dari luar negeri yang membuktikan Kerajaan Majapahit diperoleh dari berita-berita Cina yang ditulis pada masa dinasti Ming (1368-1643) dan berita dari Ma Huan dalam bukunya Ying Yai yang menceritakan tentang keadaan masyarakat dan Kota Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis tahun 1518. 

Di samping sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga berupa seni bangunan seperti candi, pintu gerbang, pemandian atau pertirtaan serta Kota Trowulan, bekas ibu kota Majapahit yang terletak di Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Kerajaan Majapahit adalah kelanjutan Kerajaan Singasari karena Raden Wijaya sebagai pendiri Kerajaan Majapahit adalah seorang pangeran dari Kerajaan Singasari yang berhasil meloloskan diri ketika Jayakarwang berkuasa. Setelah melarikan diri ke Madura, Raden Wijaya mulai menyusun taktik untuk merebut kembali takhta Kerajaan Singasari. 

Atas nasihat Arya Wiraraja, Raden Wijaya mengabdi pada Jayakarwang di Kediri. Selanjutnya, Raden Wijaya meminta pada Jayakatwang untuk membuka hutan Tarik dengan bantuan para prajurit dari Madura. Dalam waktu singkat, hutan Tarik cepat berkembang pesat dan terkenal dengan nama Majapahit. Di Madura, Arya Wiraraja pun sudah bersiap dengan prajuritnya untuk membantu Majapahit menyerang Kediri. 

Pada saat Raden Wijaya akan menyerang Singasari, tentara Mongol yang dikirim oleh Kubhilai Khan untuk menghukum Kertanegara telah mendarat di Tuban dan bersiap menyerang Kediri. Selanjutnya, Raden Wijaya melakukan tipu muslihat dengan berpura-pura membantu Kubhilai Khan menghukum Kertanegara. Dalam serangan tentara Mongol, Jayakatwang kalah sehingga ia tertangkap dan dibunuh. 

Dengan strategi yang tepat, Raden Wijaya dan Arya Wiraraja berhasil mengusir tentara Mongol dengan melakukan serangan balik yang menyebabkan 3.000 tentara Mongol tewas dan sisanya melarikan diri ke negerinya.



Aspek Kehidupan Politik 


Kehidupan politik yang terjadi di Kerajaan Majapahit dapat dilihat pada masa pemerintahan raja-raja berikut ini.

1) Raden Wijaya (1293-1309)


Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit pertama pada tahun 1293 dengan gelar Kertarajasa. Untuk memperkuat kedudukannya sebagai Raja Majapahit, Raden Wijaya menikahi keempat putri Kertanggara, yaitu Tribhuwaneswati. Narendraduhita. 

Prajnaparamita, dan Gayatri. Keadaan Kerajaan Majapahit pada masa kekuasaan Raden Wijaya aman dan sejahtera. Perdagangan di kerajaan maju karena Majapahit memiliki pelabuhan penting seperti Tuban. Gresik. Surabaya. dan Canggu. Pada tahun 1309 Raden Wijaya watat dan digantikan oleh Javanegara.

2) Sri Jayanegara (1309-1328)


Setelah Kertarajasa mangkat tahun 1309. ia digantikan putranya yang bernama Sri Jayanegara. Masa pemerintahan Javanegara ditandai oleh timbulnya pemberontakan, seperti pemberontakan Ranggalawe tahun 1309, pemberontakan Sora tahun 1311, pemberontakan Nambi tahun 1316, pemberontakan Semi pada tahun 1318. dan pemberontakan Kuti tahun 1319. 

Dalam pemberontakan Kuti. Jayanegara terpaksa melarikan diri dan mengungsi ke daerah Badander di bawah perlindungan pasukan Bayangkari yang dipimpin oleh Gajah Mada. Berkat strategi Gajah Mada yang jitu, pemberontakan Kutri dapat dihancurkan sehingga Jayanegara dapat kembali bertakhta. Atas jasanya yang besar menyelamatkan negara, Gajah Mada diangkat menjadi Patih Kahuripan. 

Selanjutnya. ia diangkat menjadi Patih Daha menggantikan Arya Tilan tahun 1321. Pada tahun 1328, Raja Jayanegara dibunuh oleh Tanca. seorang tabib kerajaan dan dimakamkan di Candi Srenggapura di Kapopongan.

3) Tribhuwanatunggadewi (1328-1350)


Karena Jayanegara tidak berputra. ia digantikan oleh adik perempuannya, TIribhuwanatunggadewi. Selama ia memerintah. timbullah pemberontakan Sadeng dan Kera di daerah Besuki tahun 1331 vang dapat dihancurkan oleh pasukan Gajah Mada. Karena jasa-jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit menggantikan Pu Naga.  

Setelah diangkat menjadi Mahapatih Majapahit. Gajah Mada mengucapkan sumpah untuk menyatukan Nusantara yang dikenal dengan nama Sumpah Palapa. Dalam sumpah itu, Gajah Mada tidak akan makan palapa (hidup enak) sebelum berhasil menyatukan Nusantara. 

Pada tahun 1334, Bali berhasil ditaklukkan oleh Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala dan Adityawarman. Setelah penaklukkan Bali, Sumatra, Semenanjung Malaka, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua barat berhasil dipersatukan di bawah panji-panji Majapahit. Paregreg atau perang saudara antara Wikramawardhana dengan Bhre Wirabumi. Perang Paregreg terus berkelanjutan menyebabkan bintang Majapahit semakin pudar, sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya yang melepaskan diri.

4) Raja Hayam Wuruk ( 1350-1389)


Hayam Wuruk setelah naik takhta bergelar Sri Rajasanagara. Ia naik takhra dalam usia 16 tahun. Selama pemerintahannya, Majapahit mengalami zaman keemasan. Dalam pemerintahannya, Hayam Wuruk didampingi oleh Gajah Mada sebagai patih kerajaan, Adityawarman, dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak kebesarannya. 

Daerah kekuasaannya hampir meliputi wilayah seluruh Nusantara dan Majapahit berkembang sebagai kerajaan maritim dan agraris. Wilayah kekuasaan Majapahit masa Hayam Wuruk meliputi hampir seluas negara Indonesia sekarang hingga mencapai ke Thailand, Campa, Indocina, dan Filipina. Memang benar apa yang dicita-citakan oleh Gajah Mada melalui sumpahnya dapat terlaksana, kecuali Kerajaan Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya.

Dalam rangka menguasai Pajajaran tersebut, maka Gajah Mada melakukan politik perkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa Bubat tahun 1357. Pada tahun 1357 Raja Hayam Wuruk bermaksud meminang putri Sri Baduga yang bernama Dyah Pitaloka untuk dijadikan permaisuri. Lamaran itu diterimanya. Dyah Pitaloka dengan diantarkan oleh Sri Baduga beserta prajuritnya berangkat ke Majapahit. Akan tetapi, kerika sampai di Bubat, Gajah Mada menghentikan rombongan pengantin. 

Gajah Mada menghendaki agar putri Kerajaan Sunda itu dipersembahkan kepada Hayam Wuruk sebagai tanda tunduk Raja Sunda kepada Majapahit. Tentu saja maksud Gajah Mada itu ditentang oleh raja dan kaum bangsawan Sunda. Akibatnya, terjadilah pertempuran sengit yang tidak seimbang. Sri Baduga Maharaja beserta para pengikutnya cugur dan Dyah Pitaloka bunuh diri di tempat itu juga.



Sekian pembahasan yang saya sampaikan, semoga dengan materi ini anda bisa memahi tentang Kerajaan MajapahitWassalamu’alaikum Wr Wb

Sumber gambar : https://fokussatu.com
Sumber tulisan : Herimanto. 2012. "Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif". Surakarta : Platinum.
0 Komentar untuk "Kerajaan Majapahit"

Silahkan berkomentar sesuai artikel

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top