Blog for Learning

| lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan dan jawaban | definisi | jenis-jenis dan contoh-contoh | informasi lainnya |

Powered by Blogger.

Pages

Ekosistem Pantai atau Pesisir

pantai, pesisir, hutan  mangrove
Assalamu’alaikum Wr Wb. Kali saya akan membahas materi tentang Geografi, yaitu mengenai Ekosistem Pantai atau Pesisir. Disini akan dijelaskan tetang Ekosistem Pantai atau Pesisir. Berikut penjelasannya.

Garis pantai Indonesia panjangnya kurang lebih 81.000 km, wilayah pesisirnya mempunyai ekosistem yang sangat beraneka ragam, antara lain hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan rumput laut.

Hutan mangrove


Hutan mangrove juga disebut hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Hutan mangrove rnerupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove di Indonesia terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Irian Jaya / Papua. 

Hutan mangrove dapat hidup dengan subur kalau wilayah pesisir tersebut memenuhi syarat-syarat seperti berikut.
  1. Terlindungi dari gempuran ombak dan arus pasang surut yang kuat.
  2. Daerahnya landai atau datar.
  3. Memiliki muara sungai yang besar dan
  4. Aliran sungai banyak mengandung lumpur.
  5. Temperatur antara 20 - 40 derajat Celcius
  6. Kadar garam air laut antara 10 - 30 per mil.



Hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting di wilayah pesisir sebab memiliki fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Adapun fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu:
  • Penyedia nutrien bagi biota perairan.
  • Tempat berkembangbiaknya berbagai macam ikan.
  • Penahan abrasi.
  • Penyerap limbah.
  • Pencegah intrusi air laut.
  • Penahan amukan angin taufan dan gelombang yang besar

Fungsi ekonomis dari hutan mangrove yaitu untuk:
  • Bahan bakar, bahan kertas dan bahan bangunan.
  • Perabot rumah tangga.
  • Bahan penyamak kulit dan pupuk hijau.

Terumbu karang


Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Meskipun terumbu karang terdapat di seluruh perairan dunia, tetapi hanya di daerah tropis terumbu karang dapat berkembang dengan baik. Terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang, alga berkapur, dan organisme-organisme lain yang menghasilkan kalsium karbonat.

Terbentuknya ekosistem terumbu karang tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut.
  • Kedalaman sekitar 10 meter dari permukaan laut.
  • Temperatur antara 25 - 29 derajat Celcius.
  • Kadar garam antara 30 - 35 per mil.
  • Ada tidaknya sedimentasi. Kalau terjadi sedimentasi, pertumbuhan terumbu karang terhambat, kalau tidak terjadi sedimentasi pertumbuhan cepat.

Ekosistem terumbu karang memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekologi dan fungsi ekonomi.
  1. Fungsi ekologi terumbu karang yaitu:
    • Penyedia nutrien bagi biota perairan.
    • Tempat berkembangbiaknya biota perairan.
  2. Fungsi ekonomi terumbu karang yaitu,
    • Menghasilkan berbagai jenis ikan, udang, alga, teripang, dan kerang mutiara.
    • Bahan bangunan dan jalan, serta bahan industri.
    • Bahan baku cinderamata dan bahan perhiasan.

Rumput Laut


Rumput laut tumbuh pada perairan yang memiliki substrat keras yang kokoh untuk tempat melekat. Tumbuhan rumput laut hanya dapat hidup pada perairan di mana tumbuhan muda yang kecil mendapatkan cukup sinar matahari.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut yaitu: 
  1. Kejernihan air laut. 
  2. Suhu perairan sejuk. 
  3. Arus laut tidak begitu deras. 
  4. Kedalaman laut antara 20 - 30 m.

Rumput laut di perairan Indonesia tersebar hampir di seluruh provinsi. Oleh masyarakat yang hidup di daerah pesisir rumput Iaut ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan misalnya untuk lalapan, sayur, manisan, dan kue. Rumput laut juga dimanfaatkan dalam bidang industri kosmetik sebagai bahan pembuat sabun, krim, lotion, dan sampo. Dalam industri farmasi digunakan untuk membuat tablet, salep, dan kapsul. 

Padang Lamun 


Lamun adalah tumbuhan berbunga yang dapat menyesuaikan diri untuk hidup di dasar laut. Sama halnya dengan padang rumput di daratan, lamun juga membentuk padang yang luas dan lebar di dasar laut, sehingga dinamakan padang lamun. Lamun hidup di perairan laut dangkal berlumpur, agak berpasir lunak, dan tebal. Padang Lamun sering terdapat di perairan laut antara hutan mangrove dan terumbu karang. Ekosistem padang lamun di Indonesia tersebar di perairan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua (Irian Jaya).



Pertumbuhan padang lamun, sangat tergantung pada faktor-faktor berikut.
  • Perairan laut dangkal berlumpur dan mengandung pasir.
  • Kedalaman tidak lebih dari 10 meter, sehingga sinar Matahari dapat menembus.
  • Temperatur antara 20 - 30 ”C.
  • Kadar garam antara 25 - 35 per mil.
  • Kecepatan arus sekitar 0,5 m/ detik.

Fungsi padang lamun di lingkungan pesisir adalah sebagai berikut.
  • Sebagai tempat berkembangbiaknya ikan-ikan kecil dan udang.
  • Sebagai perangkap sedimen sehingga terhindar dari erosi.
  • Sebagai penyedia bahan makanan berbagai ikan yang hidup di padang lamun.
  • Sebagai bahan untuk membuat pupuk.
  • Sebagai bahan untuk membuat kertas.

Sekian pembahasan yang saya sampaikan, semoga dengan materi ini anda bisa memahi tentang Ekosistem Pantai atau Pesisir. Wassalamu’alaikum Wr Wb

Sumber gambar : https://tugassekolah.co.id
Sumber tulisan : Wardiyatmoko, K. 2006. "Geografi". Jakarta : Erlangga.
0 Komentar untuk "Ekosistem Pantai atau Pesisir"

Silahkan berkomentar sesuai artikel

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top