Blog for Learning

| lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan dan jawaban | definisi | jenis-jenis dan contoh-contoh | informasi lainnya |

Powered by Blogger.

Absisi Buah

buah
Assalamu’alaikum Wr Wb. Kali saya akan membahas materi tentang Sejarah, yaitu mengenai Absisi Buah. Disini akan dijelaskan tetang Absisi Buah. Berikut penjelasannya.

Absisi (abscission) atau kerontokan buah merupakan proses lepasnya buah dari pohon, seperti halnya pada daun, bunga, dan bagian-bagian bunga. Peristiwa gugurnya dedaunan tumbuhan tampak seperti kejadian alam biasa. Namun ternyata tidak demikian bagi para ilmuwan, yang meneliti sungguh-sungguh fenomena yang diistilahkan dengan "abscission" ini. 

Absisi adalah suatu proses yang dilakukan tumbuhan untuk memisahkan dan membuang organ tumbuhan, seperti dedaunan, kelopak bunga, bunga dan buah yang tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang terserang penyakit.  Absisi yang terjadi pada daun dan buah merupakan contoh senesen (penuaan). Daun tidak rontok demikian saja pada waktu mati. Pada kebanyakan tumbuhan, absisi didahului oleh proses diferensiasi pada zona absisi. 

Suatu daerah pembelahan sel yang disebut daerah absisi, berkembang dekat pangkal tangkai daun, sehingga terbentuk sejumlah dinding sel yang melintang tegak lurus terhadap sumbu panjang tangkai daun.  Pektinase dan selulase dirangsang pembentukannya pada sel-sel di daerah absisi, dan akan melarutkan lamela tengah dinding yang melintang tadi, sehingga tangkai daun lepas. Hubungan ikatan pembuluh yang terputus akan tersumbat dengan dibentuknya tilosa (tylose), yaitu suatu zat sejenis "gum" dan dilapisi sel-sel gabus. 

Dalam proses ini dua peristiwa terlibat, yaitu pembelahan sel dan induksi hidrulosa. Kedua proses ini merupakan proses metabolisme yang aktif dan oleh karenanya merupakan bagian yang terprogram dalam perkembangan tumbuhan. Absisi buah terjadi pada zona absisi yang berada pada tangkai buah. Tempat daerah absisi beragam sesuai dengan jenis buah-buahan tertentu memiliki lebih dari satu daerah absisi, misalnya di daerah tangkai buah atau di dasar buah. 

Pada prunus (keluarga buah plum, perisik, aprikot, ceri), misalnya di awal pengguguran, buah gugur berikut tangkainya, namun yang gugur kemudian, tidak dengan tangkainya.  Pada jeruk, bagian pemisah terdapat di bawah pangkal buah tempat berkas-berkas pembuluh berdivergensi dari dasar bunga memasuki karpel. 



Taraf diferensiasi dari daerah absisi juga beragam dalam buah yang berbeda-beda. Dalam daerah pemisah pada buah apel masak, beberapa lapisan sel menunjukkan penambahan ukuran sel. Dinding sekunder dalam sklerenkim kehilangan sifat anisotropnya, sedangkan dinding primer dan sebagian dinding sekunder larut. Pembuluh kayu dan serat akan rusak. Pada buah jeruk, sejumlah pati akan terkumpul di daerah absisi dan pektin menghilang. Akibatnya dinding sel melemah. 

Kecenderungan pada kebanyakan buah untuk gugur sebelum masak merupakan masalah hortikultura. Buah dapat berabsisi pada berbagai tahap perkembangannya. Pada saat buah masak, absisi terjadi saat biji masih ada dalam buah (yakni pada buah yang tak membuka dan biasanya pada buah berdaging) atau sesudah biji dibebaskan (yakni pada buah yang membuka). 

Absisi buah yang terjadi sebelum masa panen menyebabkan kerugian bagi petani. Beberapa aplikasi zat pengatur tumbuh dapat mengurangi tingkat kerontokan buah. Misalnya aplikasi auksin sintetis pada buah leci dapat mengurangi tingkat keron tokan buah clan meni ngkatkan bu ah. Penyemprotan GA3 dan NAA (1 -Naphthaleneacetic asam) dapat mengurangi tingkat kerontokan buah apel karena giberelin dapat merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Sampai taraf tertentu masalah itu dapat dikendalikan dengan membubuhkan 2,4 D (2,4 diklorofenoksiasetat) untuk mencegah hidrolisis senyawa pektin.

Dari bacaan di atas, diskusikan masalah berikut dengan kelompokmu. 
  1. Apakah absisi hanya terjadi pada waktu buah sudah tua clan masak? 
  2. Mengapa absisi terjadi pada tumbuhan? 
  3. Absisi merupakan suatu proses fisiologi yang normal atau suatu kejadian khusus? 
  4. Bagaimanakah mekanisme absisi? 
  5. Dalam proses absisi, adakah peranan hormon tumbuhan yang memengaruhi? 
  6. Dapatkah absisi dicegah atau dikurangi?

Absisi yang terjadi pada daun dan buah merupakan contoh senesen (penuaan). Ada beberapa faktor yang memengamhi, antara laih hormon tumbuhan yang mengatur pertumbuhan. Untuk memahami berbagai hormon pada tumbuhan, pelajarilah materi pertumbuhan clan perkembangan pada tumbuhan berikut. Tumbuh clan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan clan perkembangan berjalan seiring. 

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel; dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur clan dinyatakan secara kuantitatif, contohnya pertumbuhan batang tumbuhan dapat diukur dengan busur perturnbuhan atau auksanometer.

Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur clan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk clan tingkat kedewasaan. Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu pembelahan sel, morfogenesis, clan diferensiasi seluler.

Sekian pembahasan yang saya sampaikan, semoga dengan materi ini anda bisa memahami tentang Absisi Buah. Wassalamu’alaikum Wr Wb




Sumber gambar : https://dokumen.tips

Sumber tulisan : Pratiwi, Maryati, dkk. 2012. "Biologi". Jakarta : Erlangga.
0 Komentar untuk "Absisi Buah"

Silahkan berkomentar sesuai artikel

 
Copyright © 2015 - 2024 Blog for Learning - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top