Assalamualaikum
Wr.Wb
Kali
ini saya akan membahas materi tentang Prosa fiksi. Berikut penjelasan tentang
materi tersebut :
https://www.google.com
Prosa
adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima,
irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti Bahasa
sehari-hari. Menurut isinya,prosa terdiri atas prosa fiksi dan nonfiksi.
1.
Prosa fiksi
Prosa
fiksi adalah prosa berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita
tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan
narasi sugestif/imajinatif. Prosa fiksi berbentuk cerita pendek (cerpen),
novel, dan dogeng.
1. Cerpen
adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dengan
fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas dan tidak
berkembang. Alur cerita sederhana hanya memaparkan penyelesaian konflik yang
diungkapkan.
2. Novel
berasal dari Bahasa Italia, novella yang berarti barang baru yang kecil.
Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa.
Novel lebih panjang isinya dari pada cerpen. Konflik yang dikisahkanya lebih
luas. Para tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang sampai mengalami
perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalanan
waktu terjadi perubahan-perubahan hingga konflik terselesaikan.
3. Dogeng
adalah cerita rekaan yang sama dengan cerpen atau novel. Hanya di dogeng cerita
yang dikisahkan adalah tentang hal-hal yang tak masuk akal atau tak mungkin
terjadi. Misalnya, orang dapat menjelma jadi binatang, binatang dapat
berkata-kata, dan sebagainya. Dogeng biasanya menjadi sarana penyampaian
nasihat tentang moral atau sifat alegoris. Contoh dogeng : Kancil dan Buaya,
Jaka dan Pohon Kacang Ajaib, Eneng dan Kaos Kaki Ajaib, dan lain-lain.
Didalam prosa fiksi, terdapat unsur-unsur
pembangun yang disebut unsur intrinsic. Yang termasuk unsur intrinsic yaitu :
tema, alur,penokohan, latar, amanat, sudut pandang, dan gaya Bahasa.
a. Tema
Tema ialah inti atau
landasan utama pengembangan cerita. Hal yang sedang diungkapkan oleh pengarang
dalam ceritanya. Tema dapat bersumber pada pengalaman pengarang, pengamatan
pada lingkungan, permasalahan kehidupan, dan sebagainya. Misalnya, tentang
cinta, kesetiaan, ketakwaan, korupsi, perjuangan mencapai keinginan, perebutan
warisan, dan sebagainya.
b. Alur/Plot
Alur ialah jalan cerita
atau cara pengarang bercerita. Alur dapat disebut juga rangkaian atau tahapan
serta pengembangan cerita. Dari mana pengarang memulai cerita mengembangkan dan
mengakhirinya. Alur terdiri atas alur maju, alur mundur (flash back), alur
melingkar, dan alur campuran. Tahapan-tahapan alur yaitu :
1) Pengenalan
2) Pengungkapan
masalah
3) Menuju
konflik
4) Ketegangan
5) Penyelesaian
c. Penokohan
Penokohan ialah cara
pengarang mengambarkan para tokoh di dalam cerita. Penokohan terdiri atas tokoh
cerita, yaitu orang-orang yang terlibat secara langsung sebagai pemeran
sekaligus penggerak cerita dan orang-orang yang hanya disertakan didalam
cerita. Dan watak tokoh, yaitu penggambaran karakter serta perilaku tokoh-tokoh
cerita. Untuk menimbulkan konflik, biasanya didalam cerita ada tokoh yang
berperan penting dengan kepribadian yang menyenangkan dan ada tokoh yang
berseberangan tindak-tanduk dan perilakunya dengan tokoh sentral tersebut.
Tokoh utama disebut dengan tokoh protagonist dan lawanya adalah tokoh
antagonis.
Cara pengarang
menggambarkan para tokoh cerita ialah dengan secara langsung dijelaskan nama
tokoh beserta gambaran fisik, kepribadian, lingkungan kehidupan, jalan pikiran,
proses berbahasa, dan lain-lain. Dapat juga dengan cara tidak langsung, yaitu
melalui percakapan/dialog, digambarkan oleh tokoh lainya, reaksi dari tokoh
lain, pengungkapan kebiasaan tokoh, jalan pikiran, atau tindakan saat
menghadapi masalah.
d. Latar/setting
Latar cerita adalah
gambaran tentang waktu, tempat, dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita.
Latar merupakan sarana memperkuat serta menghidupkan jalan cerita.
e. Amanat
Amanat cerita adalah
pesan moral atau nasehat yang disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang
dikarangnya. Pesan atau nasehat disampaikan oleh pengarang dengan cara tersurat
yakni dijelaskan oleh pengarang langsung atau melalui dialog tokohnya, dan
secara tersirat atau tersembunyi sehingga pembaca baru akan dapat menangkap
pesan setelah membaca keseluruhan isi cerita.
f.
Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang pengarang
atau point of view ialah posisi pengarang dalam cerita. Posisi pengarang dalam
cerita terbagi menjadi dua, terlibat dalam cerita dan berada di luar cerita.
g. Gaya
Bahasa
Gaya Bahasa adalah
bagaimana pengarang menguraikan ceritanya. Ada yang menggunakan Bahasa yang
lugas, ada yang bercerita dengan Bahasa pergaulan atau Bahasa sehati-hari. Ada
juga yang bercerita dengan gaya satire atau sindiran halus, menggunakan
symbol-simbol, dan sebagainya.
Demikian pembahasan mengenai Prosa fiksi. Semoga
materi tersebut dapat dipahami dan memberikan manfaat. Sekian dari saya, kurang
lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Daftar pustaka :
Irman, M dkk. 2008. Bahasa Indonesia 3. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
0 Komentar untuk "Prosa Fiksi"
Silahkan berkomentar sesuai artikel