Jenis-Jenis Bahan Makanan
Assalamu’alaikum Wr Wb
Kali ini saya akan posting tentang Jenis-Jenis Bahan Makanan. Berikut penjelasannya.
Makanan adalah bahan
yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup
untuk memperoleh tenaga atau nutrisi.
Jenis-jenis bahan
makanan dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu bahan makanan pokok, lauk-pauk,
sayuran, buah-buahan, dan bumbu, serta rempah-rempah.
1
. Bahan Makanan Pokok
Bahan
makanan pokok adalah bahan makanan yang utama dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan
makanan pokok merupakan sumber energi atau tenaga. Makanan pokok dapat berupa
beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti ubi, singkong, kentang,
dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan, mi, roti, dan
makaroni.
Syarat
bahan makanan pokok yang baik :
a.
Mengandung karbohidrat (HA) yang dapat memberi rasa kenyang. Berguna sebagai
penimbul tenaga dan kekuatan.
b.
Rasanya netral, sehingga cocok dimakan dengan sayur dan lauk-pauk.
c.
Mudah didapat dan harganya relatif murah.
d.
Dapat disimpan cukup lama.
Bahan
makanan pokok yang ada di sekitar kita dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis,
yaitu padi-padian, umbi-umbian, dan bahan makanan yang berasal dari batang.
a.
Padi-Padian
Bahan
makanan yang termasuk ke dalam kelompok padi-padian meliputi beras, jagung,
cantel, serta gandum.
1)
Beras
Beras
dikelompokkan menjadi dua, yaitu beras yang biasa digunakan sebagai nasi dan
beras ketan. Ketan lebih lengket dibandingkan dengan beras. Hal ini karena
kandungan amilopektin dalam ketan lebih tinggi daripada dalam beras.
Amilopektin merupakan nama jenis dari zat pati.
Beras
merupakan makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Kandungan
gizi
setiap 100 gram beras, yaitu 78,3 gram karbohidrat; 7,6 gram protein; 1,1 gram
lemak;
dan vitamin B1 . Vitamin B1 ini terdapat dalam bekatul, yaitu kulit ari beras.
Bekatul ini banyak terdapat pada beras tumbuk.
Macam-macam
beras berdasarkan proses olahannya:
a)
Beras Kampung (Beras Tumbuk)
Cirinya:
Butiran
beras alami, warna tidak sejernih dan seputih beras yang digiling, rasa lebih
enak dan nilai nutrisinya lebih tinggi. Jumlah vitamin B1-nya lebih banyak, mengandung
banyak lemak, karena itu tahan lama, sulit didapat karena sekarang tidak ada
orang menumbuk padi.
b)
Beras yang Digiling (Dipolish)
Warna
putih, kadar nutrisi rendah, mengandung protein, mineral, vitamin, karbohidrat
dan lemak sedikit.
c)
Beras Porboil
Sifat
beras ini padat, tidak mudah hancur waktu diproses, kadar nutrisi sedikit lebih
tinggi dari beras selep dan lebih tahan lama.
Berdasarkan
jenisnya ada beras Cisadani, beras Cianjur, beras Rajalele, C4, IR, dan lain-lain.
Lapisan
terluar dari beras yang sering kali terbuang dalam proses pemisahan beras
dengan kulitnya dinamakan aleuron. Macam-macam beras berdasarkan kandungan
aleuronnya, yaitu :
a)
Beras “biasa” yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit
aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar
beras.
b)
Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang
merupakan sumber warna merah atau ungu.
c)
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin
dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
2)
Jagung
Sebelum
Indonesia mengalami swasembada beras, jagung menjadi makanan pokok penduduk
Indonesia, terutama penduduk di daerah pedesaan. Tetapi yang terkenal mengonsumsi
jagung sebagai makanan pokok adalah penduduk Pulau Madura. Hal ini karena
tanahnya kurang subur, sehingga padi sulit untuk dikembangbiakkan. Namun,
sekarang penanaman padi sudah sangat bagus dan penggunaan jagung sebagai
makanan selingan. Setiap 100 gram jagung mengandung 73,7 gram karbohidrat; 9,2
gram protein; 3,9 gram lemak; dan vitamin A, B, C. Pengolahan jagung di dalam
rumah tangga Indonesia umumnya dalam bentuk beras jagung (nasi jagung), dapat
juga dibakar, direbus, dan sebagainya.
3)
Cantel
Pohon
cantel menyerupai jagung dengan buah atau biji bulat berwarna cokelat. Di beberapa
daerah dikenal sebagai jagung cantel. Ditanam di daerah yang tidak banyak memerlukan
air (kebun; tegalan). Pada zaman dulu di daerah Jawa banyak yang menanam cantel
sebagai makanan pokok. Namun, sekarang pemanfaatan cantel sudah sangat jarang,
kalaupun ada penggunaannya sebagai makanan selingan.
4)
Gandum
Gandum
merupakan makanan pokok di daerah beriklim dingin. Biji gandum digiling menjadi
terigu dan diolah menjadi bahan makanan roti, macam-macam kue, mie, makaroni, spagheti,
dan sebagainya. Di Indonesia, gandum dibuat sebagai makanan kecil atau ringan
seperti: kue kering (nastar, kastangel, dan sebagainya); cake; sosis; lumpia;
bakpia; dan lain-lain.
b.
Umbi-Umbian
1)
Singkong
Singkong
biasanya cukup dimakan bersama sayur dan ikan. Singkong dapat beracun karena
mengandung asam biru. Untuk menghindari keracunan singkong sebelum dimasak,
direndam dulu beberapa waktu supaya asam biru larut dalam air. Singkong
mengandung cadangan energi dalam bentuk karbohidrat. Setiap 100 gr singkong
mengandung 34,7 gram karbohidrat; 1,6 gram protein; 0,4 gram lemak dan garam
besi yang terdapat pada daun singkong muda. Susunan hidangan yang menggunakan
singkong sebagai bahan makanan pokoknya masih harus menambahkan zat-zat gizi
lainnya, yaitu kacang-kacangan dengan jumlah yang cukup serta protein hewani
(ikan, telur, daging dan susu) atau protein yang berasal dari sayuran dan buah.
Jika lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan tidak terpenuhi, maka akan terjadi
defisiensi.
Umbi
singkong sukar disimpan dan cepat busuk bila terbuka umbinya. Karena singkong
tidak tahan lama, maka diawetkan menjadi gaplek dengan cara dijemur pada sinar
matahari. Kadar zat-zat gizi pada gaplek lebih tinggi dibandingkan dengan singkong
basah, karena gaplek dihilangkan kadar berat airnya. Pengolahan singkong yang
khas di Indonesia (Jawa) adalah dibuat tape singkong, atau dapat pula dibuat
tepung tapioka atau kanji serta dibuat sawut, getuk, tiwul, oyek dan kripik
sebagai makanan selingan.
2)
Ubi Jalar
Bahan
makanan ini biasanya banyak disukai karena rasanya manis. Ubi jalar yang
berwarna
merah, oranye, kuning, banyak mengandung karbohidrat. Tiap 100 gram ubi jalar
mengandung 75 gram karbohidrat; 1,8 gram protein; 0,7 gram lemak; dan zat gizi
lainnya. Ubi jalar mengandung protein kadar rendah, tetapi kualitas protein
cukup baik. Karena rasa ubi jalar ini agak manis sehingga jarang digunakan
sebagai bahan makanan pokok, di Indonesia yang menggunakan ubi jalar sebagai
makanan pokok ialah Irian Barat (pedalaman), Pulau Mentawai, dan Nias.
3)
Kentang
Jenis
kentang yang ada di daerah Jawa Tengah ada tiga macam, yaitu :
a.
kentang kuning,
b.
kentang putih, dan
c.
kentang hitam.
Dari
ketiga macam kentang tersebut yang paling banyak mengandung vitamin adalah
kentang kuning. Bahan makanan tersebut merupakan makanan pokok orang Eropa dan
Amerika. Di Jawa Tengah hanya dibuat nyamikan atau makanan kecil. Bila kita menggunakannya
sebagai makanan pokok perlu menambahkan kacang-kacangan atau sayur dan lauk.
Setiap 100 gram kentang mengandung 19 gram karbohidrat; 0,1 gram lemak; 2 gram
protein; dan vitamin B.
4)
Talas, Kimpul, Uwi, dan Gembili
Bahan
makanan ini banyak terdapat di daerah Jawa Tengah, akan tetapi orang belum bisa
menggunakannya sebagai makanan pokok.
c.
Batang
Bahan
makanan pokok yang berasal dari batang adalah sagu. Sagu diambil dari bagian tengah
(hati) pohon sagu. Hati pohon sagu ini ditumbuk kemudian diayak, maka tepungnya
akan mengumpul dan digunakan sebagai bahan makanan. Sagu ini biasa digunakan
sebagai bahan makanan pokok penduduk Papua, Kepulauan Mentawai, Sulawesi, dan
Maluku. Pohon sagu tumbuh di tanah dataran rendah yang basah berawa-awa, sagu yang
diperdagangkan disebut sagu mutiara. Di Pulau Mentawai dan Irian Jaya, sagu
dikonsumsi masih dengan cara primitif (dengan cara dibakar di api terbuka atau
dimasukkan ke dalam abu panas). Sedangkan di Maluku dan Sulawesi Utara cara
pengolahannya lebih maju yaitu dalam bentuk masakan yang disebut papeda,
sejenis makanan berkuah (seperti bubur) ditambah sayur dan potongan daging atau
ikan serta dalam bentuk berbagai jenis kue yang dapat mengundang selera. Bila makanan
pokoknya sagu harus ditambah sayur, daging atau ikan yang cukup sehingga tak kalah
dengan hidangan yang makanan pokoknya nasi. Satu pohon sagu dapat menyediakan bahan
makanan pokok bagi keluarga yang terdiri 5 orang selama satu bulan. Setiap 100
gram sagu mengandung 0,48 gram karbohidrat; 1,44 gram protein; 57,8 gram lemak;
dan zat gizi lainnya.
2.
Bahan Lauk-Pauk
Lauk-pauk
merupakan pelengkap rasa dari makanan pokok khususnya dari hidangan nasi. Selain
rasa makanan menjadi lebih enak, lauk-pauk juga mengandung protein yang sangat
diperlukan bagi tubuh. Kegunaan protein adalah untuk pertumbuhan, mengganti
sel-sel yang rusak, serta mempertahankan jaringan tubuh yang sudah ada. Bahan
lauk-pauk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu lauk-pauk yang bersumber dari
hewan dan lauk-pauk yang bersumber dari tumbuhan.
a.
Lauk-Pauk yang Berasal dari Hewan
Lauk-pauk
yang berasal dari hewan disebut juga lauk-pauk hewani. Lauk-pauk yang berasal dari
hewan antara lain daging, telur, dan lain-lain.
1)
Daging
Daging
dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu:
a)
daging sapi: warna merah, lemak kuning, keras, serat halus;
b)
daging kerbau: warna merah tua, lemak kuning, keras, segat halus;
c)
daging kambing: warna merah jambu tua, lemak putih, bau keras.
d)
daging ayam: warnanya putih sampai kuning tergantung kandungan lemaknya, serat lebih
halus dibandingkan daging hewan berkaki empat, lebih lunak/empuk.
Sifat
daging biasanya mudah busuk, maka untuk persediaan sementara disimpan dalam
lemari pendingin atau freezer. Pengawetan daging dengan cara didendeng, yaitu diberi
bumbu kemudian dijemur pada sinar matahari, dapat juga diasap, disterilkan dalam
kaleng (kornet), diasinkan, dan disimpan dalam cuka.
Kebaikan
daging adalah:
a)
banyak mengandung protein,
b)
mudah dicerna,
c)
memberi rasa enak,
d)
dapat dibuat macam-macam makanan, dan
e)
mengandung zat ekstraktif yang memperlancar pencernaan makanan.
Adapun
keburukan daging adalah sebagai berikut:
a)
lekas busuk, tidak tahan bila dibiarkan lebih dari 12 jam, kecuali disimpan
dalam freezer:
b)
dapat mengandung kuman-kuman penyakit yang membahayakan; dan
c)
lalat daging dapat bertelur dalam daging, jika menetas ulat-ulatnya dapat mengeluarkan
zat-zat yang tidak baik bagi kesehatan.
Daging
ayam dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
a)
Daging ayam kampung berwarna kulit krem/kuning, pori-pori halus, paha panjang,
daging padat bila dipegang.
b)
Daging ayam negeri atau ayam ras mempunyai kulit putih tebal, pori-pori kasar/ besar,
paha bulat, daging lembek.
2)
Ikan
Ikan
yang dipergunakan sebagai lauk dapat berasal dari laut, darat/air tawar, dan tambak/payau.
Ikan mempunyai sumber protein yang cukup tinggi, jenis ikan yang dikonsumsi
dari laut antara lain kerapu, tembang, tuna, tongkol, layang, dan lain-lain. Sedangkan
ikan yang merupakan hasil perikanan darat antara lain nila, lele, patin, tawes,
mujair, dan lain-lain.
Tambak
|
Laut
|
Darat
|
Bandeng
|
Kakap
|
Lele
|
Belanak
|
Teri
|
Tawes
|
Udang
|
Tongkol
|
Mujair
|
Kepiting
|
Sepat
|
|
Cumi-cumi
|
Kutuk
|
|
Gurami
|
Ikan
merupakan sumber vitamin A dan D, serta penghasil minyak ikan yang sering
diberikan kepada anak-anak.
Sifat
ikan mudah busuk, maka ikan dapat disimpan dengan cara:
a)
dipindang dan diasap, ikan yang besar, ini biasanya untuk menyimpan tongkol dan
bandeng;
b)
diasinkan (dijemur dan digarami) untuk ikan teri, jambal, selar;
c)
dimarinade (disimpan dalam cuka);
d)
disterilisasi dalam kaleng (sarden) dengan teknologi pangan.
3).
Telur
Telur
unggas yang banyak diperdagangkan dan dikonsumsi di Indonesia adalah telur ayam
(untuk lauk dan juga sebagai bahan adonan: kue, jamu), telur bebek (diasinkan untuk
lauk), telur angsa (dipelihara), telur burung puyuh (lauk), dan telur penyu
(dipelihara).
Pengawetan
telur dapat dilakukan dengan cara: diasinkan (digarami), telur pindang
(dibumbu),
serbuk telur atau dijadikan tepung telur (dikeringkan).
b.
Lauk Nabati
Lauk
nabati adalah lauk yang berasal dari tumbuhan dan banyak mengandung protein, walaupun
tidak sebanyak protein hewani. Lauk nabati terdiri atas jenis kacang-kacangan
dan kelapa. Hasil olahan jenis kacang-kacangan berupa tahu, tempe, oncom,
rempeyek, dan sebagainya. Sedangkan lauk sebagai hasil olahan kelapa adalah
srundeng, ragi, dan sebagainya.
Macam-macam
kacang-kacangan yang pada di sekitar kita adalah sebagai berikut.
1)
Kacang Kedelai
Merupakan
protein terbaik di antara kacang-kacangan, hasil olahannya berupa kue kering, tempe
dan tahu, tepung, minyak, dan makanan ternak. Hasil olahan kedelai kuning
(tahu, tempe, oncom), kedelai putih (susu kedelai, tauco), kedelai hitam
(kecap). Selain itu kedelai juga dapat dibuat rempeyek, dan digunakan sebagai
lauk. Setiap 100 gr kedelai mengandung 35 gram karbohidrat; 33,5 gram protein;
dan 18,1 gram lemak.
2)
Kacang Tanah .
Biasanya
paling banyak diambil minyaknya dan bungkil kacang tanah (sisa pembuatan minyak
yang dipadatkan) yang berguna untuk makanan ternak unggas dan ikan. Hasil olahannya:
oncom, sambal kacang, rempeyek, kacang goreng atau kacang bawang, dan
sebagainya. Dengan teknologi pangan modern, kacang tanah dibuat keju kacang (pindakas, peanut, butter). Tiap 100 gr
kacang tanah mengandung 58,9 gram karbohidrat; 27 gram protein; 49 gram lemak;
dan zat gizi lainnya.
3)
Kacang Hijau
Banyak
mengandung karoten dan tiamin. Kacang hijau dapat dibuat bubur kacang hijau, tepung
hunkue dan taoge serta kue kering maupun untuk isi kue.
4)
Kacang Merah
Dibuat
sup, sayur, dan dodol. Setiap 100 gram kacang merah mengandung 28,2 gram karbohidrat;
20 gram protein; dan 1,5 gram lemak.
5)
Kacang Unggas
Istilah
lainnya kacang tholo, di samping sebagai sumber protein juga banyak mengandung vitamin
B1. Olahan kacang tholo biasanya berupa rempeyek atau sebagai campuran dalam
sayur.
6)
Biji Kecipir (Juat)
Mengandung
protein nomor dua setelah kedelai. Selama ini baru dikenal sebagai lalap atau
dimasak dalam bentuk sayur (urapan, pecel) dan dipetik pada saat masih muda.
3.
Bahan Sayuran
Sayuran
merupakan sumber vitamin A dan C, mineral, dan air serta ada yang mengandung protein
seperti: daun singkong, katuk, daun melinjo, dan daun lamtoro. Sayuran yang
banyak mengandung selulosa sukar dicerna, karena itu ia menyempurnakan
pembentukan feses dan ikut menimbulkan rasa kenyang, Yang termasuk ke dalam sayuran
tidak hanya daun-daunan saja tetapi juga dalam bentuk akar, tunas, batang,
tangkai, bunga, dan buah.
Sayuran
dapat diambil dari:
a.
daun: bayam, sawi, kangkung, sledri, kol, kenikir, daun bayong, daun singkong
b.
bunga: bunga turi, bunga kol, bunga sedap malam, kecombrang, brokoli
c.
buah: pepaya muda, terung, labu siam, gori kluwih, oyong, jagung, tomat
d.
tunas muda: rebung, taoge, asparagus
e.
akar: lobak, wortel, radis
f.
umbi: bit, kentang, kleci
g.
batang: prei, boros, batang lobak
h.
jamur: jamur barat, jamur merang, jamur kuping
i.
biji buah: kacang tuah, kacang merah, kacang kapri, petai cina.
4.
Buah-Buahan
Buah-buahan
sebagian besar dimakan sebagai pelengkap hidangan atau dimakan begitu saja
tanpa dimasak terlebih dahulu. Buah merupakan sumber vitamin dan air. Biasanya
dimakan terakhir sebagai pembasuh mulut (pencuci mulut) yang memberi rasa
manis, asam, segar, dan dapat menghilangkan bau mulut, amis, dan rasa mual.
Buah yang mempunyai daging berwarna (kuning, merah, atau violet) banyak
mengandung karoten. Jambu, apel, dan anggur adalah contoh buah yang dimakan
tanpa dikupas kulitnya terlebih dahulu, karena kulitnya dapat memberikan
zat-zat gizi lebih lengkap yang berguna untuk kesehatan.
Buah-buahan
selain dimakan dalam keadaan segar, dapat pula diolah dengan cara:
a.
dikeringkan (disale): pisang, anggur (dikenal dengan kismis), kurma;
b.
diasinkan: kedondong, salak, mangga;
c.
dibuat manisan: belimbing, cereme, malaka, dan sebagainya;
d.
dikalengkan: apel, jeruk, leci, rambutan.
Menurut
macam vitamin dan zat-zat yang terkandung di dalamnya, buah dibedakan :
a.
buah bervitamin A warna dagingnya kuning dan merah, contohnya: semangka,
pepaya;
b.
buah yang mengandung vitamin C, contohnya jambu biji, jambu monyet, jeruk;
c.
buah yang banyak mengandung lemak dan protein adalah avokat.
Menurut
musimnya, buah-buahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
buah musiman, contohnya: mangga, rambutan, durian, duku, Iengkeng, kokosan;
b.
buah sepanjang tahun, contohnya: pisang, belimbing, jambu biji, nanas, sawo.
Menurut
tingkat kematangan (masaknya), buah-buahan dapat dibagi dalam tiga golongan,
yaitu:
a.
muda: buah masih keras, rasa masam/sepet, digunakan untuk membuat rujak;
b.
tua: rasanya masam dan sepet berkurang, tetapi buah masih tetap keras. Pembentukan
tepung sangat banyak, oleh karena itu buah tua sering diambil tepungnya;
c.
masak: buah cocok untuk dimakan, semua tepung telah menjadi gula, sehingga
rasanya manis. Selain rasa manis, timbul pula bau harum dan warna dagingnya
merah kekuningan juga kadang-kadang kulitnya. Buah tidak keras lagi, tetapi lunak.
Untuk mencapai tingkat masak ini, ada yang masak dengan sendirinya tetapi ada
juga yang dibantu dengan jalan pengeposan sehingga masaknya rata dengan cara
pertolongan karbida (karbit) dengan ciri warna kulit baik, tetapi rasanya
tawar, masam atau sepet.
5. Bumbu-Bumbu dan Rempah-Rempah
Bumbu
berguna untuk menambah nikmat masakan. Di Indonesia ini dikenal berbagai macam bumbu.
Bumbu-bumbu itu ada yang didapatkan dari alam dan ada pula yang berupa hasil
produksi pabrik. Bumbu yang berasal dari alam bisa diambil dari berbagai bagian
tumbuhan bisa akar, umbi, daun, buah, batang, serta bunganya. Berikut ini
bumbu-bumbu yang dihasilkan dari alam.
a.
Akar : jahe, lengkuas, kunci, kunyit, kencur.
b.
Umbi : bawang putih, bawang merah, bawang bombay.
c.
Daun : daun jeruk, salam, koro keling, pandan.
d.
Buah : jeruk sambal, jeruk purut, tomat, cabai, asam, kelapa, belimbing wuluh.
e.
Batang : serai, kayu manis.
f.
Bunga : cengkih.
Bumbu
yang lain berbentuk olahan seperti: tauco, terasi, garam, gula pasir atau pun
gula jawa, kecap manis ataupun asin. Golongan rempah-rempah yang dapat
digunakan sebagai bumbu misalnya lada, ketumbar, jinten, cengkih, pala,
kapulaga serta kayu manis.
Sumber
:
Bahan
Belajar Siswa “Prima” Pembuka Prestasi Secara Sempurna (Tata Boga Kelas VII
Semester I). Surakarta : Putra Nugraha.
Sekian postingan saya kali ini mengenai Jenis-Jenis Bahan Makanan. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
0 Komentar untuk "Jenis-Jenis Bahan Makanan"
Silahkan berkomentar sesuai artikel