Pengolahan Limbah
Assalamu’alaikum Wr Wb
Kali ini saya akan posting tentang Pengolahan Limbah. Berikut penjelasannya.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black
water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas lainnya (grey water).
Pengelolaan limbah merupakan kegiatan mengelola limbah dengan menggunakan cara-cara
tertentu, sehingga limbah dapat dibuang dengan aman tidak mencemari lingkungan.
Di Indonesia, masalah pengelolaan limbah yang berasal dari hasil eksploitasi
sumber daya alam mineral maupun industri pertambangan belum dilaksanakan secara
tanggung jawab. Adapun bukti-bukti dari pengelolaan limbah yang tidak
bertanggung jawab dapat kita lihat terutama di daerah pertambangan di Sumatera,
Kalimantan dan Papua. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari ekploitasi
sumber daya mineral oleh perusahaan pertambangan telah membuat banyak wilayah
tercemar oleh limbah bahan galian yang tidak diperlukan serta limbah yang
berasal dari proses ekstraksi mineral yang menggunakan bahan-bahan kimia
berbahaya.
1. Penambangan batu bara di Kalimatan Timur oleh beberapa
perusahaan bentuk lahan di wilayah tersebut menjadi kolam-kolam air dan merusak
struktur tanah serta sistem hidrologi air tanah.
2. Penambangan bijih tembaga di Freeport Papua telah mengakibatkan kerusakan-lingkungan
di sekitar wilayah tambang serta pencemaran di hulu-hulu sungai oleh limbah
yang berasal dari bahan galian yang tidak terpakai.
3. Penambangan timah dan kaolin di Pulau Bangka dan Belitung telah
meninggalkan banyak terbentuk danau dan kolam. Lubang bekas penggalian tambang
terisi oleh air hujan. Biaya remediasi lingkungan untuk pemulihan 1okasi-lokasi
yang telah tercemar khususnya di wilayah pertambangan sangat mahal.
4. Permasalahan pengelolaan limbah dan kerusakan lingkungan juga
terjadi dalarn ekspliotasi sumber daya hutan yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HTP) maupun industri bubur
kertas. Kerusakan dan degradasi lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi
sumber daya hutan yang pengawasannya terlalu lemah telah mengakibatkan banyak
hutan tropis di Indonesia telah rusak dan hal ini berdampak pula pada kerusakan
sistem hidrologi air tanah, struktur tanah, ekosistem dan kerusakan fauna dan
flora.
Produksi limbah rumah tangga selalu ada dan tidak pernah berhenti. Seringkali
tidak disadari, sehingga kita membuang limbah begitu saja tanpa memperhatikan
dampaknya. Limbah padat yang dikumpulkan pada bak sampah untuk kemudian dibuang
ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Sementara itu, limbah caimya
dibiarkan mengalir melalui selokan dan akhirnya meresap ke dalam tanah, dan
mencernari tanah dan air dalam tanah. Dampak dari meresapnya air ke dalam tanah
ini adalah terjadinya penurunan kualitas air dan timbullah masalah kekurangan
air yang berkualitas, penyakit menular, dan 1ain-1ain. Menurut data Statistik WHO
yang dirilis bertepatan dengan hari air sedunia pada tangal 22 Maret 2012,
setiap harinya 6.000 anak di dunia meninggal karena kekurangan air bersih.
Berdasarkan fakta tersebut, bisa dilihat bahwa ketika kita tidak memperdulikan
dampak limbah rumah tangga, maka limbah sampah bentuk padat dan cair tersebut
menjadi produk yang sangat merugikan bagi kita (keluarga dan lingkungan kita),
yang pada akhirnya merugikan kehidupan kita bersama. Sampah padat dapat diatasi
dengan melakukan pemilahan, sampah padat dikategorikan menjadi tiga, yaitu :
-
Sampah
organik
-
Non
organik
-
Sampah
B3
Sampah non organik dapat dipilah dan dijual sehingga dapat menambah
penghasilan. Sampah organik dapat diolah dengan komposting sehingga
menghasilkan kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah sehingga tanaman
dapat tumbuh dengan baik.
Limbah cair yang dibiarkan meresap ke dalam tanah akhirnya akan mencemari
air tanah. Air limbah domestik dapat berpengaruh negatif bagi kualitas badan
air yang berakibat pada terkontaminasinya air. Sebagaimana diketahui,
kontaminasi air akibat aktivitas domestik masih relatif tinggi, sekitar 70-80%.
Oleh karena itu, saatnya untuk mengatasi permasalahan terkait sanitasi dan
kesehatan lingkungan pemukiman serta kualitas air bersih. Menghadapi
permasalahan terkait produksi limbah sampah cair dan dampaknya, maka
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi hal krusial yang harus
dimanfaatkan sebagai solusi di bidang pengolahan limbah cair rumah tangga. Hal
ini bisa dilakukan melalui pelaksanaan kajian-kajian dan penelitian empiris
yang mengkaii lebih jauh mengenai sistem pengolahan limbah cair yang kemudian
diimplementasikan dalam bentuk teknologi terapan. Teknologi pengolahan air
limbah (water treatment) yang dipilih harus mampu meningkatkan kualitas
air efluen secara kimiawi, fisik, dan bakterial. Beberapa teknologi pengolahan
limbah cair antara lain :
-
Biorotasi
(berupa instalasi pengolahan air limbah),
-
Biotour
(instalasi daur ulang lirnbah),
-
Meralis
(instalasi pengolahan air limbah sistem kompak),
-
Merotek
(instalasi pengolahan air siap minum,
-
IPA
Mobile (instalasi pengolahan air dengan sistem yang portable),
-
Biority,
dan Ekotech Garden (E1GA) atau taman sanita.
Sampah menghasilkan limbah plastik. Marilah kita mengenal jenis plastik
yang aman. Selain plastik kresek. kemasan plastik berbahan polivinil klorida
(PVC) dan kemasan makanan "styrofoam" juga berisiko melepaskan
bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Monomer styrene yang tidak
ikut bereaksi dapat terlepas bila bereaksi dengan makanan yang berminyak/berlemak
atau mengandung alkohol dalam keadaan panas.
Meskipun bila residunya kecil tidak berbahaya. Secara umum, kemasan
plastik diberikan label-label sebagai berikut.
Keterangan:
1.
PETE
atau PET (polyethylene terephthalate) dengan berlabel angka 01 dalam
segitiga biasa dipakai untuk botol plastik yang jemih/transparan/tembus pandang
seperti botol air mineral. Botol-botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya
sekali pakai. Jangan dipakai untuk menyimpan air hangat apalagi panas.
2.
HDPE
(high density polyethylene) berlabel angka 02 dalam segitiga biasa dipakai
untuk botol susu yang berwarna putih susu. Direkomendasikan hanya untuk sekali
pemakaian.
3.
V
atau PVC (polyvinyl chloride) berlabel angka 03 dalam segitiga adalah plastik
yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA
yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan
berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan
berat badan.
4.
LDPE
(low density polyethylene) berlabel angka 04 dalam segitiga biasa dipakai
untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan berkode
ini dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan
fleksibilitas tetapi kuat. Barang ini bisa dibilang tidak dapat di hancurkan
tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
5.
PP (polypropylene)
berlabel angka 05 dalam segitiga adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik
terutama yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik botol
ini transparan yang tidak jernih atau berawan.
6.
PS (polystyrene)
berlabel angka 06 dalam segitiga biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam,
tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan
styrine ke dalam makanan ketika makanan bersebut bersentuhan. Bahan Styrine
berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Bahan ini harus dihindari dan banyak
negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam
termasuk negara China.
7.
Other
(biasanya polycarbonate) berlabel angka 07 dalam segitiga bisa didapatkan
di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate
bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman
yang berpotensi merusak sistem hormon.
Sumber :
Hardati, Puji, dkk. 2016. Buku Ajar Pendidikan Konservasi. Semarang : Unnes Press.
Sekian postingan saya kali ini mengenai Pengolahan Limbah. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
0 Komentar untuk " Pengolahan Limbah"
Silahkan berkomentar sesuai artikel