Bidang ekonomi
ü Tahap Penguasaan
Menguasai seluruh kekayaan alam, termasuk
kekayaan milik pemerintah Hindia Belanda
ü Tahap penyusunan
Untuk Kebutuhan Perang, setiap wilayah harus
dapat mencukupi kebutuhannya sendiri
ü Tahap Pengawasan
Semua perkebunan teh, kopi, karet, tebu
penjualannya di kuasai oleh jepang
Bidang ketenagakerjaan
ü Jepang membentuk Romukyokai (pekerja paksa) untuk membuat jalan, jembatan,
dsb.
ü Agar rakyat Indonesia tidak takut, maka penyebutannya menjadi prajurit
ekonomi atau pahlawan pekerja
ü Jepang membentuk Tonarigumi
Bidang sosial
ü Jepang membagi Masyarakat Indonesia menjadi 2 yaitu Saudara Tua dan Saudara
Muda
ü Orang Asing yang tinggal di Indonesia (Cina) dianggap kaum yang harus di
curigai karena mempersulit jepang dalam mewujudkan keinginan jepang
Bidang pendidikan
ü Semua sekolah jepang terbuka untuk masyarakat umum
Kurikulumnya di tujukan untuk keperluan Perang
Asia Pasifik. Oleh karena itu yang diajarkan gurunya adalah tentang Hakko Ichiu
ü Jepang tidak menyediakan universitas tetapi sekolah tinggi kedokteran (Ika
Dai Gakko), Sekolah Tinggi tekhnik (Kagyo Dai Gakko) di Bandung dan
kelanjutannya Belanda, Sekolah Tinggi pamong Praja (Kenkoku Gokuin) di jakarta
ü Penerapan sekolah Militer, siswa wajib mengikuti latihan dasar militer
seperti baris berbaris, menghafal lagu kebangsaan Jepang.
Bidang bahasa indonesia
ü Zaman jepang, Bahasa belanda di larang
ü Di bidang Pers, Jepang menerbitkan surat kabar kana Jawa Shimbun yang
memakai bahasa Jepang dengan huruf Katakana (pengetahuan berbahasa jepang)
ü Ada tukar menukar bahasa antara Jepang dan Indonesia
ü Bahasa Indonesia semakin berkembang untuk bahasa sehari-hari
ü Tanggal 20 Oktober 1943, didirikan Komisi penyempurnaan bahasa Indonesia,
yang pada akhir pendudukan Jepang ada 7.000 istilah yang diciptakan
Bidang budaya
ü Berkembangnya bidang seni sastra, seni lukis, seni drama, lagu dan film
ü Jepang mendirikan pusat kebudayaan dengan nama Keimin Bunka Shidosho
(menyebarkan dan menanamkan kesenian Jepang bagi Indonesia)
ü Karya-karya sastra yang mendukung propaganda jepang dibiarkan tumbuh,
seperti : Palawidja = Karim halim, Tjinta tanah Air = Nur Sutan Iskandar.
Karangan yang bertentangan dengan jepang di larang beredar, al: Chairil Anwar
yang berjudul Siap Sedia yang akhirnya harus di penjara
0 Komentar untuk "Dampak pendudukan jepang di indonesia "
Silahkan berkomentar sesuai artikel