Sistem Pernapasan pada Manusia
Assalamu’alaikum Wr Wb
Hari ini saya akan posting materi tentang Sistem Pernapasan pada Manusia. Sistem
pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam dan ke luar
tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah oksigen, sedangkan yang
dikeluarkan adalah karbon dioksida. Oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk
membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga berguna untuk
melakukan segala aktivitas hidup.
C6H12O6
(Zat makanan) + 6O2 (oksigen) —> Energi
+ 6CO2 (karbon dioksida) + 6H2O (uap air)
1.
Organ pernapasan pada manusia
a. Hidung dan rongga hidung
Bernapas sebaiknya melalui hidung karena udara yang dihirup melalui
lubang hidung mengalami tiga perlakuan sebagai berikut.
1) Udara akan disaring oleh rambut hidung dan selaput lendir
Rambut hidung menyaring partikel debu besar. Sedangkan lendir
berfungsi memerangkap debu halus dan bakteri.
2) Udara mengalami penyesuaian suhu
Udara yang masuk akan dihangatkan oleh darah yang ada di dalam
pembuluh darah kapiler di rongga hidung. Jika udara dari luar dingin, di dalam
hidung udara mengalami pemanasan sesuai dengan suhu badan.
3) Di dalam hidung udara diatur kelembapannya oleh lapisan lendir
b. Faring
Merupakan saluran sepanjang 12,5-13 cm sebagai kelanjutan dan saluran
hidung yang meneruskan udara ke laring. Faring terletak di antara saluran
pernapasan dan saluran pencernaan.
c. Pangkal tenggorokan (laring)
Terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan. Dinding bagian dalam
dapat digerakkan oleh otot untuk membuka dan menutup glotis. Glotis merupakan lubang/celah
yang menghubungkan trakea dengan faring. Pada saat menelan makanan, laring
terangkat ke atas sehingga anak tekak menutup rongga glotis (rongga di antara
pita suara), sehingga makanan tidak akan masuk ke dalam trakea. Pada laring
orang dewasa terdapat jakun. Satu tulang rawan pada laring dapat digerakkan
oleh otot-otot laring sehingga dapat menutup dan membuka, menegakkan, dan
melemaskan pita suara. Pita suara pada wanita lebih pendek dibandingkan dengan
pada laki-laki, sehingga suaranya akan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
d Batang tenggorok (trakea)
Berupa saluran berongga dengan dinding dari cincin-cincin tulang
rawan. Pada trakea terdapat otot polos untuk menjaga agar bronkus tidak
mengempis saat bernapas. Trakea juga mengandung lendir dan silia untuk
menyaring debu dan bakteri yang rnasuk bersama udara agar tidak sampai di paru-paru.
Asap rokok dan udara dingin dapat mengganggu kerja silia.
e. Cabang batang tenggorok (bronkus)
Merupakan percabangan trakea menuju paru-paru kiri dan paru-paru
kanan. Bronkus bercabang-cabang lagi membentuk bronkiolus. Bronkiolus yang
paling ujung disebut bronkiolus respirasi. Pada bronkiolus respirasi terdapat
gelembung-gelembung alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran
gas antara darah (di dalam pembuluh darah) dengan udara bebas. Oksigen dari
udara berdifusi ke dalam darah sedangkan karbon dioksida dan uap air dari darah
berdifusi ke udara.
f. Paru-paru (pulmo)
Jumlahnya sepasang dan terletak di rongga dada. Paru-paru merupakan
tempat terjadinya pertukaran gas yaitu oksigen dan karbon dioksida. Paru-paru
kanan terdiri dari tiga gelambir. Sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua
gelambir. Paru-paru terbungkus oleh selaput rangkap yang disebut pleura.
Pertukaran gas
Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Oksigen yang terdapat di
dalam alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menembus dinding
kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu oksigen masuk ke dalam
pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah
merah. Ikatan antara hemoglobin dengan oksigen membentuk oksihemoglobin. Dengan
demikian oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh dalam bentuk oksihemoglobin.
Setelah sampai di dalam sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan sahingga
oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Oksigen digunakan untuk oksidasi.
Karbon dioksida hasil oksidasi sel diangkut oleh darah menuju ke paru-paru.
Sesampainya di alveolus, karbon oksida menembus dinding pembuluh darah dan
dinding alveolus. Dari alveolus, karbon dioksida akan dikeluarkan saat kita mengeluarkan napas.
Karbon dioksida akan keluar melalui hidung.
2.
Proses pernapasan
Mekanisme pernapasan pada manusia ada dua macam, yaitu pernapasan perut
dan pernapasan dada.
a. Pernapasan dada
1) lnspirasi
Bila otot antartulang rusuk berkontraksi maka tulang-tulang rusuk
terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan udara di
paru-paru mengecil sehingga udara di luar yang mempunyai tekanan lebih besar masuk
ke dalam paru-paru.
2) Ekspirasi
Bila otot-otot antartulang rusuk relaksasi maka tulang-tulang rusuk
tertekan sehingga volume rongga dada mengecil. Akibatnya, tekanan udara di paru-paru
membesar sehingga udara keluar.
b. Pernapasan perut
1) Inspirasi
Bila diafragma berkontraksi sehingga mendatar, maka rongga dada
membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga
udara luar masuk.
2) Ekspirasi
Bila otot diafragma relaksasi, maka rongga dada mengecil. Akibatnya
tekanan di paru-paru membesar sehingga udara keluar.
3.
Kapasitas paru-paru
Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara
pernapasan. Besarnya volume udara pernapasan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain :
- ukuran alat pernapasan
- kemampuan bernapas
- kebiasaan bernapas
- kondisi kesehatan.
Terdapat empat asas mengukur kapasitas (volume) pemapasan, yaitu :
a. Volume tidal (TV = tidal volume)
merupakan volume udara pernapasan pada saat melakukan pernapasan
biasa.
b. Volume pernapasan simpanan (IRV = inspiratory reserve volume)
merupakan volume maksimum udara pernapasan yang dapat diambil pada
saat menarik napas. Volume ini lebih banyak daripada volume udara pada saat
menarik napas biasa.
c. Volume udara keluar simpanan (ERV = expiratory reserve volume)
merupakan volume maksimum udara yang dapat dikeluarkan. Udara yang
dikeluarkan ini volumenya melebihi udara pernapasan biasa.
d. Volume sisa pernapasan (RV = residual volume)
merupakan jumlah udara yang masih tersisa di dalam paru-paru dan
tidak dapat dikeluarkan, merupakan volume udara tetap yang ada di dalam
paru-paru setelah dilakukan pengeluaran napas maksimum.
Dari keempat volume pernapasan di atas dapat dihitung kapasitas
udara pernapasan menggunakan rumus berikut.
a. Kapasitas paru-paru total (TLC = total lung capacity)
merupakan kapasitas paru-paru secara keseluruhan (volume udara di
dalam paru-paru setelah tarikan napas maksimum).
TLC = IRV + TV + ERV + RV
b. Kapasitas sisa pernapasan (FRC = functional residual capacity)
merupakan jumlah udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah
udara pernapasan normal diembuskan keluar.
FRC = ERV + RV
4.
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
a. Bronkitis
Merupakan peradangan bronkus atau bronkiolus. Bronkitis disebabkan
oleh infeksi mikroorganisme setelah salesma atau influenza.
b. Asma
Merupakan reaksi saluran pernapasan terhadap rangsangan pada otot
polos di bronkus atau bronkiolus. Penyebab asma dapat berupa debu, serbuk sari,
jamur, dan partikel lain yang terbawa udara. Asma juga dapat disebabkan oleh
makanan dan infeksi saluran pernapasan.
c. Selesma
Disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Pada
awalnya lendir pilek yang dihasilkan cair, kemudian menjadi kental kehijauan.
Penularan lewat udara dan kontak langsung dengan hidung.
d. TBC paru-paru
ditimbulkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
menular lewat udara dan merusak jaringan paru-paru sehingga menjadi berongga.
e. Emfisema
merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami pembengkakan
karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
f. Pleuritis
Pleuritis berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut
sebagai selaput pleura. Radang ini sering diikuti rasa nyeri.
Sumber
:
WAJAR
Penunjang Program Wajib Belajar “IPA Terpadu” kelas VIII. Penerbit Graha
Pustaka.
Sekian postingan saya kali ini mengenai Sistem Pernapasan pada Manusia. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
0 Komentar untuk "Sistem Pernapasan pada Manusia"
Silahkan berkomentar sesuai artikel