Sistem Gerak Pada Manusia
Assalamu’alaikum Wr Wb
Alhamdulillah pada siang hari ini saya masih bisa posting artikel. Kali ini saya akan posting tentang Sistem Gerak Pada Manusia. Sistem
gerak manusia tersusun dari rangka dan otot. Dengan adanya kerja sama antara
rangka dan otot, manusia dapat berjalan, berlari, melompat, dan sebagainya.
Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200
buah. Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka. Lalu apa kegunaan dari rangka?
Kegunaan
rangka pada manusia, yaitu :
1. Memberi
bentuk pada tubuh.
2.
Melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan
jantung.
3. Tempat
melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif).
4.
Untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh.
5. Tempat
untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).
Tulang
Selanjutnya kita akan membahas tentang tulang. Berikut ini adalah macam-macam
tulang yang ada pada sistem gerak manusia.
1.
Berdasarkan bentuknya
a. Tulang panjang (pipa)
Terdapat pada lengan atas, tulang paha, tulang betis dan ruas tulang
jari. Di dalam rongga tulang pipa berisi sumsum merah.
b. Tulang pendek
Terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan dan pergelangan
kaki. Di dalamnya terdapat sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan
sel darah merah dan sel darah putih.
c. Tulang pipih
Terdapat pada tulang rusuk, tulang dada. tulang tempurung kepala,
tulang belikat, dan tulang panggul.
d. Tulang yang bentuknya tidak beraturan
Terdapat pada tulang wajah dan ruas-ruas tulang belakang.
2.
Berdasarkan komponen penyusunnya
a. Tulang rawan (kartilago)
Ciri-ciri tulang rawan, yaitu :
- terdiri atas sel-sel,
- sifatnya lentur dan elastis,
- banyak mengandung zat perekat atau kondroblast, dan sedikit zat
kapur.
Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu :
- Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin erupakan tulang rawan yang tersusun dari bahan
yang seragam. Tulang ini terdapat pada ujung tulang tungkai, dinding trakea,
dan lengan anggota badan, sendi tulang, dan antara tulang rusuk dan tulang
dada.
- Tulang rawan elastik
Tulang ini sifatnya lentur dan terdapat di hidung dan daun telinga.
- Tulang rawan serabut
Tulang ini bersifat kuat, tapi kurang lentur dibandingkan bentuk
tulang rawan lainnya, terdapat pada antarruas tulang belakang :
b. Tulang keras
Ciri-ciri tulang keras, yaitu :
- mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat di sekitar
set-sel tulang,
- terdapat osteoklas yang merombak tulang dalam proses pembentukan
rongga sumsum tulang,
- sel tulang keras menghasilkan suatu senyawa protein yang akan
menjadi matriks tulang,
- pada struktur tulang keras terdapat sistem havers yaitu suatu
kesatuan antara sel-sel tulang dan matriks yang mengelilingi suatu pembuluh
darah dan saraf.
Rangka
manusia terdiri dari rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka aksial
(rangka poros), terdiri dari 80 rangka tubuh yaitu tulang belakang, kepala,
rusuk, dan dada. Sedangkan rangka apendikular (rangka tambahan), terdiri dari
126 tulang yaitu gelang bahu, kaki depan, gelang panggul, dan kaki belakang.
1.
Rangka aksial, terdiri dari
tulang-tulang sebagai berikut.
a. Tulang penyusun kepala (tengkorak)
terdiri dari tulang tempurung kepala (10 tulang) dan tulang-tulang
wajah (13 tulang).
b. Tulang belakang
tersusun atas ruas-ruas yang kuat dan fleksibel untuk menyangga kepala.
Terdiri dari 33 ruas tulang, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang
punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang
ekor.
c. Tulang rusuk atau tulang iga
tersusun dari 12 pasang tulang iga yang semuanya berpangkal pada
tulang punggung dan dapat dikelompokkan sebagai benkut.
1) 7 pasang tulang rusuk sejati, tulang ini menempel pada tulang
dada, sedangkan bagian belakang menernpel pada tulang punggung.
2) 3 pasang tulang rusuk palsu. pada bagian belakang menempel pada
tulang punggung, sedangkan bagian depan menempel pada tulang rusuk di atasnya.
‘
3) 2 pasang tulang rusuk melayang, berada pada bagian belakang
tulang rusuk menempel pada bagian tulang punggung dan bagian depan melayang
karena tidak menempel pada tulang dada.
d. Tulang dada
merupakan sebuah tulang pipih yang terletak di tengah dada. Tulang
dada dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1) Bagian atas (hulu), sepotong tulang berbentuk segitiga, yang
berhubungan dengan selangka.
2) Bagian badan, yang berhubungan dengan tujuh pasang tulang rusuk sejati.
3) Tulang pedang-pedangan (bagian taju pedang), yang tersusun atas
tulang rawan.
2.
Rangka apendikular, tersusun atas
tulang-tulang sebagai berikut.
a. Gelang bahu
Gelang bahu berjumlah dua yaitu di kanan dan kiri, masing-masing
terdiri dari tulang selangka dan belikat. Tulang belikat melekat pada otot-otot
punggung. Ujung lateralnya bersendi dengan selangka dan tulang lengan atas.
Gelang bahu tidak terlalu stabil tetapi memungkinkan alat gerak bagian atas
bergerak bebas.
b. Gelang panggul
Gelang panggul terdiri dari 2 tulang pinggul kanan dan kiri, 2
tulang duduk dan 2 tulang kemaluan. Gelang panggul sangat stabil karena
berfungsi sebagai penahan berat tubuh. Gelang panggul berhubungan dengan alat
gerak bagian bawah.
c. Alat gerak bagian atas, tersusun atas 60 tulang yang terdiri
dari :
- 2 tulang lengan atas,
- 2 tulang hasta (letaknya searah dengan jari kelingking),
- 2 tulang pengumpil (letaknya searah dengan ibu jari),
- 16 (2 X 8) tulang pergelangan tangan,
- 10 (2 X 5) tulang telapak tangan,
- 28 (2 X 14) jari-jari tangan.
d. Alat gerak bagian bawah, tersusun atas 60 tulang, yaitu :
- 2 tulang paha,
- 2 tulang tempurung lutut.
- 2 tulang kering,
- 2 tulang betis,
- 14 tulang pergelangan kaki,
- 10 tulang telapak kaki,
- 28 tulang jari kaki.
Hubungan
Antartulang
Rangka
tubuh manusia tersusun dan tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan
antartulang disebut sendi. Tulang hanya dapat dibengkokkan atau diputar di
daerah sendi saja karena tulang sendiri terlalu keras untuk dibengkokkan tanpa
patah. Berdasarkan kemampuan geraknya, sendi dibedakan sebagai berikut.
1. Sendi
mati (sinartrosis)
Yaitu sendi yang tidak memungkinkan adanya gerak. Contohnya sendi
antartulang penyusun tengkorak.
2.
Sendi kaku (amphiartrosis)
Yaitu sendi yang pergerakannya sedikit. Contohnya pada persendian
tulang rusuk dan tulang dada.
3. Sendi
gerak (diartrosis)
Yaitu sendi yang pergerakannya bebas. Pada kedua ujung tulang yang
saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan
sinovial).
Sendi ini dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a. Sendi peluru
Merupakan hubungan antara dua tulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan ke segala arah. Misalnya antara gelang panggul dengan tulang paha,
antara gelang bahu dengan tulang lengan atas.
b. Sendi engsel
Merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan pergerakan ke
satu arah seperti gerakan pintu dan
jendela. Misalnya sendi pada siku dan lutut.
c. Sendi pelana
Merupakan persendian di mana tulang yang satu dapat bergerak ke dua
arah, misalnya ke depan, ke belakang atau ke kiri, kanan. Misalnya antara
tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
d. Sendi putar
Merupakan persendian di mana tulang yang satu berputar mengitari
tulang lainnya. Misalnya antara tulang pengumpil dan tulang hasta, antara
tulang betis dan tulang kering.
Otot
Tulang
disebut alat gerak pasif. Bagian tubuh yang dapat melakukan pergerakan adalah
otot. Hal ini karena otot mampu memendek dan memanjang sehingga memungkinkan
terjadinya gerakan. Secara garis besar, otot dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu :
1.
Otot lurik
Otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka.
Ciri-ciri yang otot lurik :
a. Selnya berbentuk silindris yang mempunyai bagian gelap dan
terang sehingga tampak seperti lurik.
b. Memiliki inti sel banyak.
c. Bekerja atas kesadaran atau menurut perintah otak.
d. Sifat kerjanya cepat dan tidak tahan lama.
Sel-sel otot lurik membentuk serabut otot. Kumpulan serabut otot membentuk
berkas otot dan kumpulan berkas otot membentuk otot atau sering disebut daging.
Bagian tengah otot menggembung dan kedua ujungnya yang keras mengecil disebut
urat atau tendon. Tendon inilah yang melekat pada tulang. Kontraksi yang
terus-menerus pada otot ini akan menimbulkan kelelahan.
2.
Otot polos
Otot polos disebut juga otot alat-alat dalam tubuh karena otot ini
terletak pada saluran alat-alat dalam tubuh, seperti pada saluran pencernaan,
pembuluh darah, saluran kelamin, dan dinding rahim.
Ciri-ciri otot polos :
a. Selnya berinti satu.
b. Sel berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing.
c. Bekerja di luar kesadaran (autonom).
d. Bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
3.
Otot jantung
Otot jantung merupakan otot istimewa karena memiliki ciri-ciri yang
merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot polos.
Ciri-ciri otot jantung :
a. Selnya berbentuk serabut lurik yang bercabang-cabang.
b. lnti banyak terletak di tengah.
c. Bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak, tetapi dipengaruhi
oleh saraf autonom (saraf simpatetik dan para simpatetik).
Kerja
dua otot atau lebih dalam menggerakkan tulang ada yang berlawanan (antagonis)
dan ada pula yang bersamaan (sinergis).
1.
Otot antagonis
Yaitu dua otot yang bekerja saling berlawanan. Contoh otot
antagonis terdapat pada lengan atas. Untuk menggerakkan lengan bawah ke atas
dan ke bawah dibutuhkan dua otot, yaitu otot bisep dan otot trisep. Jika otot
bisep mengerut (berkontraksi), otot trisep mengendur (relaksasi) sehingga
lengan bawah terangkat. Sebaliknya jika otot trisep mengerut otot bisep
mengendur sehingga tengan bawah kembali lurus.
2.
Otot sinergis
Merupakan dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama
berkontraksi atau sama-sama relaksasi saat menggerakkan tulang. Contoh otot
sinergis terdapat pada lengan bawah, yaitu otot pronator.
Lengan bawah terdin atas dua otot pronator, yaitu pronator teres
dan pronator kuadratus yang akan bekerja secara sinergis ketika kita
menelungkupkan dan menengadahkan tetapak tangan. Contoh otot sinergis lainnya
terdapat pada otot dada, otot betis, otot perut, dan otot paha.
Gangguan
pada Sistem Gerak
1.
Gangguan dan kelainan pada tulang
a. Kelainan akibat penyakit
misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang sendi
lutut.
b. Kelainan pada tulang karena kecelakaan
misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan memar.
c. Kelainan tulang karena kekurangan zat gizi
misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor. Kekurangan
zat-zat tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada proses pembentukan
sel-sel tulang.
1) Rickets
yaitu suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat
kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk
huruf O dan huruf X.
2) Osteoporosis
Yaitu suatu keadaan di mana penghancuran tulang lebih cepat
daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos.
Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang
yang lanjut usia.
d. Kelainan karena sikap tubuh yang salah .
1) Lordosis
Yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu membengkok
ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang tampak tidak lurus.
2) Kifosis
Yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu
membengkok ke belakang.
3) Skoliosis
yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan atau kiri.
2.
Gangguan pada otot
a. Atrofi
yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi.
Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher
yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff
dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c. Hernia abdominalis
yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke bawah.
d. Kram
yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara
mendadak dan singkat. Kram dapat terjadi kanena kurangnya aliran darah ke otot.
e. Polio
disebabkan inveksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan otot
rangka. Orang yang terserang penyakit polio dapat menjadi lumpuh.
Sumber
:
WAJAR
Penunjang Program Wajib Belajar “IPA Terpadu” kelas VIII. Penerbit Graha
Pustaka.
Sekian postingan saya kali ini mengenai Sistem Gerak Pada Manusia. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
0 Komentar untuk "Sistem Gerak Pada Manusia"
Silahkan berkomentar sesuai artikel