Blog for Learning

| lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan dan jawaban | definisi | jenis-jenis dan contoh-contoh | informasi lainnya |

Powered by Blogger.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia

Assalamu’alaikum Wr Wb
Kali ini saya akan posting tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Berikut penjelasannya.
  
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat balik (irreversible). Penambahan biomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
b. Terdapat penambahan kuantitatif individu.
c. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
d. Terjadi peningkatan jumlah sel.
e. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.
Pertumbuhan dapat terjadi karena tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut dapat membelah diri menjadi jumlah kelipatannya. Bertambahnya jumlah sel menyebabkan penambahan ukuran tubuh makhluk hidup.
2. Perkembangan
Perkembangan merupakan proses perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. Perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Perubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciri-ciri perkembangan antara lain sebagai berikut.
a. Adanya proses kedewasaan.
b. Terjadi peningkatan kualitatif individu.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.
Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Faktor penyebab perubahan pada makhluk hidup berasal dari dalam tubuh (faktor internal) dan faktor lingkungan (faktor eksternal). Kedua faktor ini saling bekerja sama dalam menentukan perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang berasal dari dalam diri makhluk hidup tersebut. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain adalah hormon dan gen.
a. Gen
Gen merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan dari induknya. Sifat-sifat yang diturunkan dalam gen setiap jenis hewan berbeda.
b. Hormon
Hormon merupakan zat berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa diantaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, berfungsi untuk memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, berfungsi untuk merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan sebagai berikut.
a) Tiroksin, berfungsi mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
b) Somatomedin, memengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison dan juvenil, memengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan invertebrata.
3) Hormon pada manusia
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut.
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema, yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang.
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron. mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
2. Faktor eksternal
Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar. Faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia adalah :
a. Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber tenaga dan zat pembangun tubuh.
b. Sinar matahari
Sinar matahari diperlukan dalam pengubahan provitamin D menjadi vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan.
c. Aktivitas fisik
Kegiatan fisik, misalnya olahraga dan latihan, akan dapat memperbesar ukuran otot dan tulang.
d. Suhu
Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan maupun manusia.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai aiat perkembangbiakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar. dan kambium.
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Jaringan meristem int terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang.
2. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fase embrionik dan fase pasca-embrionik.
1. Fase embrionik
Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi), Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam peberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.
2. Fase pasca-embrionik
Fase pasca-embrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa. Pertumbuhan pasca-embrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas.
Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa jenis hewan yang lain mengalami metagenesis. Selain pada hewan, metagenesis juga terjadi pada tumbuhan.
1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Tedapat dua macam metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
a. Metamorfosis sempurna (holometabola)
Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan mengalami perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-tahapan yang jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama Kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.
b. Metamorfosis tidak sempurna (herrimetabola)
Metamorfosis disebut tidak sempurna apabila perubahan tubuh yang terjadi tidak mencolok. Contoh metamorphosis tidak sempurna terjadi pada kepik, jangkrik, dan belalang. Pada hewan-hewan tersebut proses menjadi hewan dewasa melalui perubahan dari bentuk nimfa terlebih dahulu.
Selain serangga, hewan yang mengalami metamorfosis adalah katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali sejak terbentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi embrio. Satu minggu kemudian, terbentuklah larva yang sering disebut kecebong/berudu. Awalnva kecebong bernapas dengan tiga insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian, terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak. Sifat berudu berbeda dengan sifat katak. Berudu hidup di air sebagai herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat karnivora. 
2. Metagenesis
Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara seksual dan fase kehidupan yang bereproduksi secara aseksual.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia terjadi melalui dua proses, yaitu perkembangan embrionik dan pasca-embrionik.
1. Perkembangan embrionik
Perkembangan pada manusia terjadi melalui suatu proses. Proses pembentukan manusia diawali dengan proses pembuahan. Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah). Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Untuk memperoleh makanan, embrio dilengkapi dengan suatu jaringan yang disebut plasenta. Zat makanan dan oksigen diserap oleh embrio melalui tali pusar yang terhubung dengan plasenta. Embrio dilindungi oleh kantong amnion yang hangat dan berisi cairan amnion (ketuban) yang melindungi embrio dari guncangan. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan.
2. Perkembangan pasca-embrionik
Perkembangan pasca-embrionik dimulai sejak bayi lahir. Tahapan perkembangan pasca-embrionik sebagai berikut.
a. Perkembangan balita (bawah lima tahun)
Dimulai sejak hari kelahiran (neonatal) sampai dengan akhir usia empat tahun. Pada tahap perkembangan balita terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat, ditandai dengan peningkatan berat badan dan tinggi badan. Organ-organ tubuh seperti paru-paru, alat pencernaan dan alat pengeluaran mulai berfungsi. Alat-alat indra mulai merespons rangsang dari sekitarnya.
b. Perkembangan kanak-kanak
Selepas balita perkembangan selanjutnya adalah tahap kanak-kanak yang dimulai sejak usia lima tahun sampai dengan usia dua belas tahun. Kanak-kanak mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan mental yang cepat. Pada tahap kanak-kanak awal telah diproduksi hormon kelamin dalam kadar rendah. Secara mental kanak-kanak siap menerima proses pembelajaran.
c. Perkembangan remaja
Setelah akhir tahap kanak-kanak, perkembangan selanjutnya adalah tahap remaja. Masa remaja disebut masa akil balig atau istilah populernya pubertas. Mengapa remaja disebut pubertas? Pubertas berasal dari kata pubis (tulang kemaluan), pada remaja mulai tumbuh rambut di sekitar pubis atau kemaluan. Pada masa remaja sel-sel kelamin mulai matang. Hormon pertumbuhan dan hormon kelamin memacu fisiologi tubuh sehingga terjadi perkembangan fisik yang sangat berbeda sekali dengan tahap kanak-kanak.
Berikut ini tanda-tanda pertumbuhan seksual pada remaja.
1) Pada pria
a) Ciri-ciri kelamin primer
- Mulai matangnya organ-organ kelamin terutama testis
- Testis dapat menghasilkan sperma dan hormon kelamin pria (testosteron) yang diperlukan untuk perkembangan kelamin sekunder.
b) Ciri-ciri kelamin sekunder
- Tumbuh jakun.
- Tumbuh kumis, jambang, dan rambut di sekitar alat kelamin luar.
- Suara menjadi besar.
- Pertambahan berat dan tinggi tubuh.
- Dada tumbuh menjadi bidang.
2) Pada wanita
a) Ciri-ciri kelamin primer
- Mulai matangnya organ-organ kelamin dengan ditandai tumbuhnya rahim (uterus) dan indung telur (ovarium).
- Ovarium menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon estrogen serta progesteron.
b) Ciri-ciri kelamin sekunder
- Kulit menjadi halus.
- Tumbuh rambut di sekitar alat kelamin luar.
- Tumbuh payudara (kelenjar mamae mulai aktif).
- Pinggul membesar.

Menstruasi pada wanita
Mengapa wanita mengalami menstruasi? Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah peristiwa keluamya sel telur yang tidak dibuahi bersamaan dengan lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Menstruasi diawali dengan masaknya kelenjar indung telur untuk memproduksi sel telur. Pada saat itu juga rahim (uterus) mengadakan persiapan untuk kehamilan, yaitu dengan menebalnya dinding rahim yang di dalamnya banyak mengandung pembuluh darah. Selanjutnya sel telur yang diproduksi di indung telur (ovarium) dilepas keluar menuju saluran telur (tuba falopii atau oviduk). Dari saluran telur kemudian sel telur menuju ke rahim. Jika dalam perjalanannya sel telur tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan keluar menuju vagina bersamaan dengan luruhnya dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah secara perlahan-lahan. Inilah yang disebut dengan proses menstruasi. Lamanya proses menstruasi pada wanita berbeda—beda, kurang lebih antara 3-8 hari. Siklus menstruasi pada umumnya terjadi setiap 28 hari sekali dihitung dari hari pertama terjadinya menstruasi sampai menstruasi kembali.

d. Masa dewasa
Pada masa dewasa, pertumbuhan fisik sudah maksimal dan telah memiliki kematangan cara berpikir dan emosional. Biasanya pada masa dewasa kondisi psikologis seseorang sudah mulai stabil dibanding pada masa remaja. Pada masa ini sudah mulai timbul keinginan untuk menikah dan memiliki keturunan. Berdasarkan fakta, perkembangan kedewasaan anak perempuan lebih cepat dibandingkan dengan anak laki-laki.
e. Masa manula
Masa tua disebut juga dengan masa manula. Pada masa ini terjadi penurunan kemampuan sel-sel tubuhnya. Masa manula memiliki ciri-ciri seperti berikut :
- Organ-organ tubuh mulai berkurang kemampuannya.
- Kulit tampak keriput.
- Gigi mulai tanggal dan tidak tumbuh lagi.
- Pigmentasi rambut kepala berkurang dan penglihatan mulai kabur.
- Pendengaran berkurang dan daya tahan tubuh melemah sehingga mudah terserang penyakit.
- Pada wanita ditandai dengan menopause yaitu berhentinya ovarium menghasilkan sel telur sehingga tidak lagi mengalami haid atau menstruasi.

Sumber :
WAJAR Penunjang Program Wajib Belajar “IPA Terpadu” kelas VIII. Penerbit Graha Pustaka.
  
Sekian postingan saya kali ini mengenai pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Semoga bermanfaat.


Wassalamu’alaikum Wr Wb
0 Komentar untuk "Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia"

Silahkan berkomentar sesuai artikel

 
Copyright © 2015 - 2024 Blog for Learning - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top