Assalamu'alaikum Wr Wb
Malam ini saya akan posting tentang gaya gesek. Apa itu gaya gesek? tentu semua sudah mengetahuinya. Disini
akan dijelaskan mengenai pengertian gaya gesek, asal gaya gesek,
sejarah gaya gesek, rumus gaya gesek, manfaat gaya gesek, serta contoh
soal tentang gaya gesek.
A.
Pengertian gaya gesek
Gaya gesek yaitu gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila
dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentuk padat, tapi
dapat juga berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek
statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas
adalah gaya
Stokes.
Gaya gesek merupakan bagian dari gaya sentuh. Gaya gesek adalah
gaya yang diakibatkan oleh dua permukaan benda yang bersentuhan. Arah gaya
gesek berlawanan dengan arah gerak benda. Misalnya kita mendorong sebuah balok
ke kanan, maka gaya gesek balok tersebut berlawanan dengan arah kanan. Jadi
gaya gesek balok ke arah kiri.
Gaya
gesek dibagi menjadi dua yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek dimanis. Berikut penjelasannya.
Gaya
gesek statis
Gaya gesek statis adalah
gaya gesek yang terjadi pada benda selama benda itu diam. Artinya jika kita
mendorong sebuah benda kemudian benda tersebut tidak bergerak sama sekali maka
benda tersebut mempunyai gaya gesek yang lebih besar daripada gaya yang kita
berikan (gaya kerja).
Gaya
gesek statis disimbolkan dengan fs.
Gaya
gesek dinamis
gaya gesek dinamis adalah gaya gesek pada waktu benda tersebut bergerak. Gaya gesek dimanis disimbolkan
dengan fk.
B.
Asal gaya gesek
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua
permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah
gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan
yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek)
menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan
tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada
permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak
lagi dapat membasahinya (efek lotus).
C.
Sejarah gaya gesek
Siapapun
tahu bila dua benda bersentuhan sambil bergerak akan timbul gesekan. Siapapun
juga dengan mudah mengerti bahwa akibat yang ditimbulkan gesekan bisa
bermacam-macam misalnya bunyi mencicit, kenaikan temperatur permukaan atau
ausnya permukaan. Namun barangkali tidak banyak yang mengetahui bahwa gesekan
atau dalam bahasa ilmiahnya friction merupakan salah satu penyebab pemborosan
energi yang cukup signifikan.
Alkisah,
pada tahun 1966 di negeri pelopor industri modern Inggris, menteri pendidikan
waktu itu H.P.Jost memberikan laporan yang mengejutan kepada parlemen tentang
besarnya energi yang terbuang karena gesekan. Dalam laporannya yang terkenal
dengan nama The Jost Report [1], disebutkan bahwa energi yang hilang di Inggris
karena gesekan bila dikonversi setara dengan 1,3NP Inggris waktu itu, atau
sekitar 500 juta poundsterling! Dari laporan Host inilah muncul istilah baru
untuk ilmu tentang gesekan dan cara menguranginya yaitu, Tribology (berasal
dari bahasa Yunani, Tribo).
Negara-negara
industri maju terkejut atas laporan Jost dan mulai mengadakan investigasi di
negaranya masing-masing. Jepang yang baru saja menjadi negara industri segera
mengadakan penelitian besar-besaran untuk mengurangi gesekan. Pada tahun 1971,
pemerintah Jepang mengumumkan bahwa besar energi yang telah dihemat berdasarkan
hasil penelitian mengenai tribology setara dengan 2.6NP atau sekitar 2 trilyun
yen. Meski relatif telat, beberapa tahun kemudian Amerika Serikat mengumumkan
bahwa penghematan energi berkat tribology mencapai 0.9NP atau sekitar enam
persen dari konsumsi energi AS saat itu.
Definisi
dan Akar Tribology
Dari
laporan Jost diartikan bahwa Tribology adalah ilmu yang menangani gesekan
(friction), pelumasan (lubrication) dan aus (wear). Tribology sendiri berasal
dari bahasa Yunani, tribo yang artinya menggesek atau menggores. Dewasa ini
secara saintifik dirumuskan bahwa Tribology adalah ilmu tentang interaksi
permukaan benda padat yang bergerak dan implikasi yang muncul dari interaksi
tersebut [2]. Definisi dan istilah ini tidak terlalu mengikat dan baku, bahkan
para ilmuwan Cina lebih sreg memakai istilah Friction Engineering daripada
Tribology.
Sesungguhnya
akar tribology bermula pada gesekan dari dua permukaan yang bersentuhan. Dari
adanya gesekan ini timbullah ide untuk melakukan pelumasan agar suatu benda
bergerak lebih mudah. Dalam literatur kuno didapatkan bahwa bangsa-bangsa
peradaban tua seperti Mesir dan Assyria sudah memakai prinsip-prinsip tribology
dalam kegiatan keseharian mereka ribuan tahun lalu. Diketahui bahwa pada jaman
itu, ketika memindahkan barang yang berat mereka menggunakan minyak hewan untuk
melicinkan permukaan.
Gesekan
dan Misterinya
Karena
tribology dan gesekan tidak bisa dipisahkan, penting untuk menelusuri sejarah
manusia modern mencoba membedah fenomena gesekan. Adalah si jenius Leonardo Da
Vinci (1452-1519) yang mula-mula merumuskan cara mengurangi gesekan dalam
bentuk yang riil dan terstruktur. Da Vinci meninggalkan sketsa ball bearing
kayu yang sangat mirip dengan ball bearing logam yang dipakai saat ini [3]. Di
dunia modern sekarang, hampir semua alat yang bergerak memakai bearing, dalam
bahasa Indonesia disebut klaher.
Diilhami
oleh Da Vinci, hukum-hukum fisika mengenai gesekan dirumuskan oleh dua ilmuwan
secara terpisah yaitu Amontons (1699) dan selanjutnya Coulomb (1751) dan
disebut Hukum Gesekan Amontons-Coulomb. Hukum ini sederhana dan berisi empat
butir postulat:
1. Gaya gesekan pada permukaan yang bersentuhan
berbanding lurus dengan gaya tegak lurus pada permukaan tersebut.
2. Gaya gesekan tidak bergantung pada luas
proyeksi permukaan yang bersentuhan
3. Gaya gesekan tidak berhubungan dengan
kecepatan sliding permukaan.
4. Gaya gesekan statis lebih besar daripada gaya
gesekan dinamis
Postulat
1 dan 2, terbukti melalui penelitian (emprically proved) akurat untuk gesekan
benda padat (lihat Figure 1 dan Figure 2). Sementara itu, postulat 3 dan 4
dalam beberapa kasus tidak sesuai dengan hasil percobaan. Selama lebih dari dua
ratus tahun hukum gesekan di atas (terutama hukum 1 dan 2) dipakai secara luas
dan hampir semua disain alat mekanik modern menerapkan hukum ini.
Yang
unik, Hukum Amontons-Coulomb tidak memiliki pembuktian ilmiah yang akurat.
Kehebatan hukum ini terletak pada hasilnya yang sesuai dengan eksperimen pada
banyak kasus. Seolah-olah dua orang ilmuwan itu berkata, "Kami memang
tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi buktinya hukum ini sesuai dengan
percobaan."
Pada
kenyataannya, sampai sekarang tak seorangpun yang berhasil menguak misteri yang
terjadi di lapisan molekul dua permukaan yang bergesekan. Misalnya pada
fenomena anomali kekasaran permukaan (surface roughness) dan gaya gesekan.
Secara sederhana kita akan mengambil kesimpulan bahwa semakin kecil kekasaran
permukaan (artinya permukaan semakin licin) semakin kecil pula gaya gesekan
yang timbul. Namun ternyata, bila kekasaran permukaan dikurangi terus sampai
lebih kecil dari nilai kekasaran tertentu (kira-kira 0.5 micron,) gaya gesekan
berbalik menjadi lebih besar (lihat Figure 3). Fenomena ini gagal dijelaskan
oleh hukum Amontons-Coulomb.
Selain
hukum Amontons-Coulomb, teori modern tentang friksi dikembangkan oleh Bowden
dan Tabor dengan teorinya yang disebut Adhesive Friction Theory [6]. Teori ini
menjelaskan secara ilmiah hukum 1 dan 2 dari teori Amontons-Coulomb dan
berhasil menjelaskan fenomena pada Figure 3 di atas, tetapi tetap saja gagal
menjelaskan fenomena gesekan secara tuntas. Alhasil, gesekan yang merupakan
sistem sangat sederhana (hanya melibatkan dua permukaan) tetap menjadi misteri.
D.
Rumus gaya gesek
Ada
dua jenis gaya gesekan yang bekerja pada benda, yaitu:
a.
Gaya Gesekan Statis ( fs )
Gaya
gesekan statis bekerja saat benda dalam keadaan diam dan nilainya mulai dari
nol sampai suatu harga maksimum. Jika gaya tarik/dorong yang bekerja pada suatu
benda lebih kecil dari gaya gesekan statis maksimum, maka benda masih dalam
keadaan diam dan gaya gesekan yang bekerja pada benda mempunyai besar yang sama
dengan nilai gaya tarik/dorong pada benda tersebut. Besarnya gaya gesekan
statis maksimum adalah :
dimana µs adalah koefisien gesekan statis dan N adalah gaya Normal.
Besarnya gaya normal ( N ) tergantung besarnya gaya tekan benda terhadap bidang secara tegak lurus.
Besarnya gaya normal ( N ) tergantung besarnya gaya tekan benda terhadap bidang secara tegak lurus.
b. Gaya gesekan kinetis ( fk )
Gaya
gesekan kinetis yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda sudah
bergerak. Nilai gaya gesekan kinetis selalu tetap, dan dirumuskan dengan :
dimana µk adalah koefisien gesekan kinetis benda
Antara
koefisien gesekan statis dan kinetis mempunyai nilai yang berbeda, nilai
koefisien gesekan statis selalu lebih besar daripada nilai koefisien gesekan
kinetis benda.
Untuk sebuah benda diam yang terletak diatas sebuah bidang datar kasar dan diberi gaya F, maka :
Untuk sebuah benda diam yang terletak diatas sebuah bidang datar kasar dan diberi gaya F, maka :
E.
Manfaat gaya gesek
Manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Kita dapat berjalan dengan mudah menggunakan sepatu karet di
lantai yang agak licin.
2. Ban sepeda motor atau mobil terdapat gerigi-gerigi yang
bertujuan memperbesar gaya gesek jika berjalan di atas tanah.
3. Rem cakram atau tromol dengan menggunakan kampas sehingga kita
dengan mudah dan aman pada waktu mengerem. Jika tidak ada gaya gesek maka motor
akan melaju terus.
F.
Contoh soal tentang gaya gesek
Contoh soal gaya gesek
Sebuah balok kayu mempunyai massa 20 kg didorong ke arah kanan.
Koefisien gaya gesek kinetis sebesar 0,2. Berapakah gaya gesek kinetis balok
dan kemanakah arah arah gaya geseknya?
Jawab:
m = 20 kg
µk = 20
N = W; maka W = mg
W = 20 kg 10 m/s2
W = 200 N
Persamaan gaya gesek:
f = µk N
f = 0,2 . 200
f = 40 N
jadi besar gaya gesek pada balok kayu dengan lantai adalah 40 N dan
arah gaya geseknya ke arah kiri (berlawanan dengan arah gerak benda).
Contoh :
Sebuah balok bermassa 4 kg terletak diam pada bidang datar.
Hitunglah:
Gaya gesekan benda dan percepatan benda jika lantai kasar dengan µs = 0,4 dan µk = 0, 2 dan :
Gaya gesekan benda dan percepatan benda jika lantai kasar dengan µs = 0,4 dan µk = 0, 2 dan :
a. ditarik dengan gaya F = 10 N
b. ditarik dengan gaya F = 16 N
c. ditarik dengan gaya F = 20 N
Jawaban :
Kita gambarkan seperti berikut :
Untuk kasus ini ( benda diam ), maka kita harus menguji besarnya
gaya gesekan statis (fs) dan gaya gesekan kinetis (fk).
Dari hukum Newton II yaitu ΣF = Σma
Kearah vertikal (sumbu y), benda diam (a = 0)
ΣF = 0
N – w = 0 sehingga N = w
N = m g
N = 4 . 10 = 40 N
• Besarnya gaya gesekan statis fs adalah
fs = µs.N = 0,4.40 = 16 N
• Besarnya gaya gesekan kinetis fk adalah
fk = µk.N = 0,2.40 = 8 N
a. untuk F = 10 N
Karena gaya F < fS maka balok masih dalam keadaan diam, sehingga
gaya gesekan yang bekerja pada benda adalah fg = F = 10 N
b. untuk F = 16 N
Karena F = fs, maka balok masih juga dalam keadaan diam (keadaan
ini sering disebut dengan benda tepat saat akan bergerak), maka besarnya gaya
gesekan adalah fg = F = fs = 16 N
c. untuk F = 20 N
Karena F > fs maka balok dapat bergerak, sehingga gaya gesekan
yang digunakan adalah gaya gesekan kinetis, yaitu sebesar 8 N. Percepatan untuk
benda yang bergerak ini dapat dihitung dengan menggunakan Hukum Newton II,
Karena benda bergerak pada arah sumbu x, maka :
ΣFx = m.a
F – fk = m.a
20 – 8 = 4a
a = 3 m/s2
Dari sini dapat kita lihat, bahwa pada benda bekerja gaya gesekan
statis atau kinetis, tergantung pada seberapa besar gaya yang bekerja pada
benda. Khusus untuk gaya gesekan statis sebenarnya memiliki nilai dari minimum
hingga nilai maksimalnya yaitu fs (ketika benda tepat akan bergerak), sedangkan
gaya gesekan kinetis hanya memiliki satu nilai saja. Sehingga grafik hubungan
antara gaya luar dan gaya gesekan yang mempengaruhi benda yang dalam keadaan
diam, dapat digambarkan sebagai berikut :
Sumber :
Sekian postingan saya mengenai Rumus gaya gesek statis dan kinetis. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
0 Komentar untuk "Rumus gaya gesek statis dan kinetis"
Silahkan berkomentar sesuai artikel