Integrasi
Timor-Timur
Di wilayah koloni Portugis (Timor-Timur) yang berbatasan dengan Indonesia
sedang mengalami krisis politik
Di Timor-Timur muncul 3 parpol besar yang memanfaatkan kebebasan yang
diberikan pemerintah Portugas
- Persatuan Demokratik rakyat Timor (Timor-Timur ingin menjadi bagian dari Portugal
- Front Revolusioner Kemerdekaan Timor-Timur (pemerintahan yang radikal yang ingin merdeka)
- Ikatan Demokratik Popular Rakyat Timor (ingin bergabung dengan Indonesia)
Ada juga partai kecil yaitu Kota dan Trabalista
31 Agustus 1974, Arnaldo Dos Reis Araujo menyatakan partainya bergabung
dengan Indonesia sebagai provinsi ke 27
atas dadar persamaan dan hubungan erat baik historis, etnis dan geografis
Indonesia menanggapi positif karena takut kalau Timor jatuh ke komunis,
tetapi juga Indonesia tidak menerima begitu saja
Keterlibatan Indonesia pada Timor terjadi setelah adanya permintaan dari
pendukung proklamasi Balibo yang terdiri dari UDT bersama Apodeti, kota dan
Trabalista
Keempat partai tersebut meminta bergabung dengan Indonesia
31 Des 1976, DPR Timor meminta agar Indonesia secepatnya menerima dan
mengesahkan rakyat dan wilayah Timor kedalam NKRI
Akhirnya Indonesia bersama AS menerapkan Operasi Seroja
Indonesia mengeluarkan UU No. 7 Tahun 1876 tentang pengesahan penyatuan
Timor-Timur kedalam NKRI dan pembentukan daerah tingkat I Timor-Timur dan
diperkuat oleh Tap MPR No, IV/MPR/1978
Timor-Timur secara resmi masuk wilayah NKRI dan menjadi Provinsi ke 27
Tetapi setelah wilayah tersebut masuk Indonesia menimbulkan banyak
permasalahan apalagi setelah berakhirnya perang dingin dan runtuhnya US
Dampak
Kebijakan Politik dan Ekonomi Masa Orba
Pendekatan keamaan, Ekonomi yang dilakukan Orba memang berhasil menciptakan
suasana aman
Pembangunan Ekonomi berjalan baik (Indonesia menjadi negara swasembada
pangan)
Penurunan angka kematian bayi, kemiskinan meningkat. Kesehatan dan
Pendidikan juga meningkat drastis
Dampak Orba di
sisi politik dan ekonomi juga berdampak negatif:
- Pemerintah Orba bersifat otoriter (sentralitas) Otoriter dalam segala aspek kehidupan
- Orba gagal berdemokrasi baik (golkar dianggap sebagai alat politik untuk mencapai stabilitas yang diidnginkan, sedang 2 parpol lain hanya sebagai alat pendamping)
Dampak Orba di bidang Ekonomi yang berdampak negatif :
- Karena terlalu memfokuskan pertumbuhan ekonomi, akhirnya berdampak pada budaya korupsi bagi para pejabat (Distribusi hasil pembangunan dan pemanfaatan dana untuk pembangunan
- tidak dibarengi kontrol yang efektif akhirnya dana tersebut disalahgunakan)
- Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan terbentuknya akses dan distribusi yang merata akhirnya berdampak pada kesenjangan antara kota-desa, kaya-miskis, pertanian-industri
- Pelanggaran HAM (peristiwa Pulau Buru, Malari, Tanjung Priuk, Marsinah, Tragedi Trisakti,dsb
- Dengan situasi politik dan ekonomi yang meningkat , maka Suharto di nobatkan sebagai “Bapak pembangunan” tapi seolah tidak bermakna karena terdapat ketidakmerataan di wilayah yang justru menjadi penyumbang terbanyak seperti Riau, kaltim, Papua yang mana hal ini menyebabkan terpuruknya perekonomian Indonesia menjelang akhir tahun 1997
0 Komentar untuk "Integrasi Timor-Timur dan Dampak Orba di sisi politik dan ekonomi"
Silahkan berkomentar sesuai artikel